Syawalan Idul Fitri
Syarat-syarat Puasa Syawal yang Wajib Diketahui oleh Umat Islam
Berikut syarat puasa Syawal yang perlu diperhatikan umat islam agar ibadah bernilai sah secara syariat islam.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM – Berikut syarat-syarat seseorang melaksanakan puasa Syawal.
Puasa Syawal merupakan ibadah sunnah yang dilakukan di bulan Syawal tepatnya setelah hari raya Idul Fitri.
Puasa Syawal sendiri dilakukan selama 6 hari.
Umat islam dianjurkan untuk melakukan amalan sunnah puasa Syawal karena diyakini memiliki berbagai keutamaan, salah satunya adalah pahala puasa Syawal setara dengan puasa selama setahun penuh.
Dalam melaksanakan puasa Syawal, umat islam perlu mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum melakukannya agar puasa Syawal yang dilakukan dinilai sah secara syariat.
Lantas, apa saja syarat puasa Syawal?
Berikut syarat puasa Syawal yang perlu diperhatikan umat islam agar ibadah bernilai sah secara syariat islam.
Telah Menunaikan Seluruh Puasa Ramadan
Alangkah baiknya, puasa Syawal dilakukan setelah menyelesaikan semua rangkaian puasa Ramadan yang notabene merupakan ibadah yang wajib.
Bagi yang memiliki hutang puasa atau qadha, alangkah baiknya untuk menggantinya terlebih dahulu.
Meskipun sebagian ulama berpendapat bahwa boleh melakukan puasa Syawal saat belum selesai qadha puasa Ramadan, namun mendahulukan qadha puasa Ramadan lebih utama untuk dilakukan.
Dilakukan Saat Syawal
Puasa Syawal hanya bisa dilaksanakan saat bulan Syawal, tepatnya pada tanggal 2 Syawal sampai tanggal 30 Syawal.
Dalam melakukan puasa Syawal, boleh secara berurutan atau tidak yang terpenting masih dilaksanakan di bulan Syawal.
Beragama Islam
Sama seperti syarat ibadah ibadah-ibadah pada umumnya, puasa Syawal dianggap sah jika yang melakukan adalah umat islam.
Baligh
Puasa Syawal dapat dilakukan oleh umat islam yang telah berusia tujuh tahun (bagi laki-laki) dan sudah haid (bagi perempuan) sebagai tanda sudah baligh orang tersebut.
Berakal
Orang yang gila, orang yang mabuk, orang yang pingsan, tidak diwajibkan atas mereka untuk berpuasa.
Tidak Haid atau Nifas Bagi Perempuan
Puasa Syawal dilakukan oleh muslim yang tidak berada dalam perkara yang menghalangi ibadah puasa, seperti haid dan nifas bagi perempuan.
Maka dari itu, hukumnya tidak boleh bagi perempuan yang haid dan nifas melakukan ibadah puasa Syawal.
Kuat
Syarat lainnya yang harus diperhatikan dalam puasa Syawal adalah kuatnya seseorang melakukan ibadah puasa Syawal.
Kuat di sini maksudnya adalah seseorang tidak menjadikan puasa Syawal sebagai beban berat atau tidak bersusah payah dalam melakukannya.
Niat
Sebagaimana salah satu hadist fenomenal yang menjelaskan bahwa semua amalan tergantung pada niatnya, jangan lupa untuk mengawali ibadah puasa Syawal dengan niat berpuasa sunnah Syawal karena Allah SWT.
Itulah beberapa syarat puasa Syawal yang perlu diperhatikan.
Dengan mengetahui berbagai syarat-syarat dalam puasa Syawal, umat islam dapat melaksanakan ibadah puasa Syawal dengan benar dan sesuai syariat agama islam. ( MG Kofifah Tiara Pramuditha )
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.