Kapan Jogja Bebas dari Tumpukan Sampah di Depo dan TPS? Ini Target Wali Kota Yogya Hasto Wardoyo

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, optimistis, polemik sampah di depo setidaknya dapat dituntaskan pada beberapa hari ke depan.

|
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Yoseph Hary W
Istimewa
SAMPAH DI DEPO: Walikota Yogyakarta, Hasto Wardoyo meninjau depo dan posko darurat sampah, Minggu (30/3/2025). Hasto menargetkan penanganan sampah di depo dan TPS pekan ini. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Penanganan tumpukan sampah di depo atau tempat pembuangan sementara (TPS) di Kota Yogyakarta ditarget rampung minggu ini.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, optimistis, polemik berkepanjangan tersebut setidaknya dapat dituntaskan pada beberapa hari ke depan.

"Ya, jadi minggu ini semua depo. Kalau bisa, besok pagi itu, semua semua depo dan TPS sudah bersih ya, besok pagi," ungkapnya, Senin (14/4/25).

Sehingga, Pemkot Yogya bakal beranjak ke target selanjutnya, yakni pengolahan sampah secara real time, mulai Rabu (16/4/25) mendatang.

Artinya, sampah yang diproduksi hari itu, bakal langsung dikelola sampai tuntas melalui unit-unit pengolahan sampah yang telah disiagakan.

"Jadi, sudah ngga ada lagi hutang sampah bulanan atau tahunan. Jadi, ini hari kemerdekaan ya, hari kemerdekaan sampah kita," ucapnya.

"Artinya, merdeka dari sampah tumpukan ya, tinggal mengerjakan pengolahan secara real time. Meski, tantangan masih ada," imbuh Hasto.

Salah satu tantangan yang dimaksudnya adalah, masih ada warga masyarakat yang nekat melakukan pembuangan liar di pinggiran jalan.

Padahal, Pemkot Yogya sudah mengimbau seluruh warga untuk berlanggangan penggerobak, yang akan mengirim sampah dari rumah tangga ke depo.

"Ya sudah, tahapannya begitu, akan kita kejar terus. Sudah kita siagakan posko di lokasi-lokasi rawan pembuangan sampah liar," tegasnya.

Eks Bupati Kulon Progo itu berharap, masyarakat bisa tertib membuang sampahnya lewat transporter, agar pengolahan real time berjalan lancar.

Menurutnya, metode pengolahan RDF (Refused Derived Fuel) dan insinerator di deretan Unit Pengolahan Sampah (UPS) bisa mengolah sediktinya 235 ton limbah per hari.

"Memang kita masih sisa (sampah yang belum terolah) sekitar 80 sampai 100 ton. Mungkin, itu kalau musim liburan bisa sampai 120 ton," katanya.

"Tapi, kita kan masih ada Panggungharjo, kemudian ada (ITF) Bawuran juga ya, kita bisa berbagi di sana begitu," pungkas Hasto. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved