Arus Balik di Stasiun Yogyakarta Masih Ramai, Puncak Lonjakan Penumpang Tercatat pada 5 April

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Arus balik Lebaran 2025 masih terus berlangsung di wilayah Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta.

Meskipun prediksi semula menyebutkan puncak arus balik terjadi pada 6 April, data terbaru dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) menunjukkan lonjakan penumpang tertinggi justru terjadi pada 5 April 2025.

Manager Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menjelaskan bahwa hingga Senin (7/4/2025), kondisi di sejumlah stasiun, termasuk Stasiun Yogyakarta, masih terpantau ramai oleh penumpang yang melakukan perjalanan kembali usai libur Lebaran.

“Pada hari ini, Stasiun Yogyakarta memberangkatkan sebanyak 12.000 pelanggan dan menerima kedatangan 12.000 pelanggan. Total di wilayah Daop 6, kami memprediksi ada 31.000 pelanggan berangkat dan 30.000 yang datang,” ujarnya, Senin (7/4/2025).

Secara kumulatif, selama masa angkutan Lebaran yang berlangsung sejak 21 Maret hingga 7 April 2025, Daop 6 Yogyakarta telah memberangkatkan sekitar 433 ribu pelanggan dan menerima kedatangan sekitar 465 ribu pelanggan.

Feni juga menambahkan bahwa arus balik diperkirakan masih akan berlangsung hingga 9 April, seiring dengan kebijakan beberapa instansi yang memperpanjang masa kerja fleksibel atau Work From Anywhere (WFA).

Hal ini berdampak pada jadwal kepulangan penumpang, yang semula direncanakan pada akhir pekan menjadi mundur ke pertengahan pekan.

“Jadi sebagian masyarakat memilih memperpanjang masa libur, sehingga kepulangan terjadi bertahap hingga 9 April,” jelasnya.

Baca juga: Merapat! KAI Beri Diskon Tiket hingga 25 persen untuk Keberangkatan 8–11 April 2025, Cek Daftarnya!

Sementara itu, terkait ketersediaan tiket, PT KAI menyatakan masih ada sekitar 20 ribu tiket tersisa untuk perjalanan hingga akhir masa angkutan Lebaran pada 11 April 2025.

Pihaknya mengimbau masyarakat yang belum mendapatkan tiket untuk segera melakukan pemesanan melalui aplikasi Access by KAI atau situs resmi kai.id.

Feni juga menyoroti pentingnya integrasi moda transportasi di wilayah Daop 6, khususnya di Stasiun Tugu Yogyakarta yang menjadi simpul transportasi antarmoda.

“Stasiun Tugu Yogyakarta tidak hanya melayani kereta api jarak jauh, tapi juga KRL Yogyakarta–Palur, KA Prambanan Ekspres (Prameks) Yogyakarta–Kutoarjo, serta KA Bandara dari Yogyakarta menuju YIA,” terangnya.

Menurutnya, keberadaan integrasi antarmoda tersebut mempermudah akses wisatawan maupun pemudik menuju berbagai tujuan, baik di dalam Kota Yogyakarta maupun ke kota-kota sekitar seperti Solo, Klaten, dan Sragen. (han)