Bakal Kembangkan Sektor Pertanian, Bupati Gunungkidul Tak Ingin Ada Urbanisasi Pascalebaran 

Menurutnya, banyaknya urbanisasi membuat perdesaan semakin ditinggalkan oleh penduduk usia produktif.

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
istimewa
PERTANIAN:Foto dok. Endah Subekti bersama Presiden Prabowo Subianto saat pelantikan di Istana Negara, pada Rabu (20/2/2025). Bupati Gunungkidul ingin kembangkan pertanian di wilayahnya. 

Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Fenomena perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi)  pasca-mudik Lebaran menjadi perhatian bagi Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih. 

Menurutnya, banyaknya urbanisasi membuat perdesaan semakin ditinggalkan oleh penduduk usia produktif.

Hal ini tentu akan berpengaruh pada pembangunan desa yang dikhawatirkan juga akan tersendat. Dalam jangka panjang, hal ini juga akan berpengaruh pada semakin ditinggalkannya sektor pertanian.

"Kami sebenarnya berharap sudah tidak ada istilahnya itu urbanisasi karena ini ada kabar baik dari bidang pertanian setelah Bulog ikut intervensi ternyata petani kita bahagia, selain itu hujannya sekarang luar biasa gabah dibeli mahal, termasuk jagung," terangnya Senin (31/3/2025).

Dia pun meyakini dengan ikut turunnya pemerintah dalam menjaga harga pertanian minat generasi muda terhadap sektor pertanian akan meningkat.

Endah yang juga  lulusan S2 bidang pertanian ini juga berkomitmen akan menjadikan Bumi Handayani berkembang dibidang tersebut.

"Saya dengan dinas pertanian sedang ingin membuat inovasi kalau kita tidak punya industri, tidak punya pabrik kita punya lahan yang luas bisa dimanfaatkan dengan baik," paparnya.

Sementara itu,  petani muda di Gunungkidul , Kismaya Wibawa berharap apa yang dilakukan pemerintah dengan membeli harga pertanian dengan layak bisa dipertahankan.

Sebab, tidak mudah mengajak generasi muda untuk bertani. 

Meski diakuinya tidak semua hasil pertanian petani Gunungkidul dijual. Sebagian digunakan untuk ketahanan pangan.

"Semoga upaya ini bisa berlangsung terus menerus dan tidak berhenti. Akan banyak generasi muda bertani," kata dia.

Akan tetapi, menurutnya kebijakan membeli gabah petani dengan harga tinggi harus bisa dibarengi dengan pengadaan bantuan mesin pertanian modern seperti sumur bor dan lainnya. 

"Kalau bisa semua fasilitas pertanian untuk mendorong produksi juga diperhatikan. Karena, masih banyak petani di Gunungkidul memakai alat tak memadai untuk pertanian," ucapnya.

Sementara itu, saat disinggung fenomena urbanisasi, dirinya berpendapat banyaknya generasi muda yang mencari pekerjaan di kota besar pasca lebaran karena minimnya lapangan pekerjaan di Bumi Handayani. 

"Di sini, lapangan pekerjaan sangat sedikit yang ada hanya pertanian. Menurut saya memang pemerintah harus benar-benar turun jikan memang ingin menghentikan fenomena urbanisasi ini," tandasnya (ndg)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved