Arus Mudik 2025

Jalur Cinomati dan Paralayang di Gunungkidul Dinonaktifkan dari Google Maps Selama Libur Lebaran

Dua jalur ekstrem yaitu jalur tanjakan Cinomati-Playen dan jalur Parangtritis -Paralayang Bawah akan dinonaktifkan dari Google Maps

|
Tribun Jogja/ Santo Ari
ILUSTRASI - Jalur Cinomati Bantul sudah tidak ada lagi di Google Maps. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas perhubungan (Dishub) Kabupaten Gunungkidul memutuskan untuk menonaktifkan dua jalur ekstrem dari google maps selama masa libur lebaran 2025 mendatang. 

Dua jalur ekstrem yang dimaksud yaitu jalur tanjakan Cinomati-Playen dan jalur Parangtritis -Paralayang Bawah.

Sekretaris Dinas Perhubungan Gunungkidul, Bayu Susilo Aji, mengatakan pertimbangan dihapusnya dua jalur ekstrem ini sebab kondisi jalan berupa tanjakan yang sangat curam.

"Jalur ini sangat berbahaya jika dilewati dan berisiko tinggi terjadinya kecelakaan," paparnya saat dikonfirmasi pada Senin (24/3/2025).

Dia melanjutkan sebenarnya dari hasil pemetaan  terdapat empat jalur ekstrem yang harus dihindari pemudik maupun wisatawan saat hendak berkunjung ke Gunungkidul.

Yakni, jalur Cinomati -Playen, jalur Parangtritis -Paralayang Bawah, Jalur Tanjakan Bundelan dan Jalur Petir-Ngoro Oro. 

"Namun, dua jalur lain yakni Tanjakan Bundelan, dan Jalur Petir-Ngoro Oro, memang tidak kami usulkan untuk dihapuskan dari Google Maps," ucap dia.

Dia menjelaskan alasan Jalur Tanjakan Bundelan dan Jalur Petir-Ngoro Oro, tidak dilakukan penonaktifan di google maps, seperti dua jalur ekstrem yang lain.

Baca juga: Dishub Bantul Akan Tutup Jalur Cinomati Selama Momen Nataru

Sebab, untuk jalur Tanjakan Bundelan hanya berlaku untuk kendaraan besar sedangkan kendaraan kecil masih memungkinkan untuk melintas.

Sedangkan, untuk Jalur Petir-Ngoro Oro tidak dilakukan penghapusan karena jalur  ini  sudah jarang dilewati dan memang untuk lalu lintas warga disekitar lokasi. 

"Karena, untuk penghapusan google maps itu permanen tidak hanya bisa masa libur lebaran saja. Karena, memang dua jalur ini masih bisa dilintasi utamanya untuk kendaraan roda dua.Jadi, pasa dua jalur ekstrem ini kami akan menggunakan rambu-rambu dan patroli petugas," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Diskominfo Kabupaten Gunungkidul, Setiyo Hartato membenarkan pihaknya telah melakukan upaya penonaktifan jalur ekstrem tersebut, dengan melakukan review pada aplikasi tersebut.

"Untuk hal tersebut, beberapa waktu yang lalu kami bersama Dishub, sudah melakukan review pada aplikasi maps dimaksud. tujuan review ini untuk memberikan testimoni pada link map agar pada saat di buka oleh siapapun maka mereka akan mendapatkan info ulasan bahwa lokasi tersebut tidak di rekomendasikan," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved