Arus Mudik 2025

Exit Tol Tamanmartani Sleman Dilengkapi Rest Area, Pemudik Masuk Jogja Bisa Istirahat Lepas Penat

Exit tol Tamanmartani di wilayah Kalasan ini dibuka untuk memecah kepadatan arus lalu lintas di gerbang tol Prambanan yang tahun ini mulai beroperasi

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
Tribun Jogja / Ahmad Syarifudin
REST AREA: Kendaraan melintas di exit tol Tamanmartani Kalasan Sleman yang telah dibuka fungsional per Senin 24 Maret 2025. Exit tol ini dilengkap rest area untuk pemudik. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pintu keluar atau exit tol Tamanmartani di wilayah Kalasan, Kabupaten Sleman yang dibuka fungsional mulai hari ini bakal dilengkapi rest area atau tempat peristirahatan bagi pemudik.

Rencananya rest area dibuka saat puncak arus mudik berlangsung yakni tanggal 27 Maret mendatang. 

"Rencananya mau ada rest area, tapi dibuka ketika puncak arus mudik, 27 Maret. Fasilitasnya ada lapangan parkir dan tempat istirahat kita persiapkan," kata Irfan Wijaya, staf Pengendalian dan Operasi Dishub DIY, ditemui di pos Tamanmartani, Kalasan, Senin (24/3/2025). 

Exit tol Tamanmartani di wilayah Kalasan ini dibuka untuk memecah kepadatan arus lalu lintas di gerbang tol Prambanan yang tahun ini mulai beroperasi penuh.

Jika exit tol di wilayah Jogonalan Klaten itu sudah padat, sesuai kriteria yang ditentukan, maka fungsional exit tol Tamanmartani akan dibuka yang mulai diberlakukan H-7 lebaran ini.

Jalan ini hanya dibuka satu lajur yang mengarah dari Klaten menuju Yogyakarta dan hanya untuk kendaraan golongan 1.

Adapun lapangan parkir yang disiapkan berada di sisi selatan, dari jalur keluar tol.

Menurut Irfan, tanah lapang sisi selatan pintu keluar tersebut, awalnya diperuntukkan untuk akses masuk keluar-masuk kendaraan ke jalan tol jika dibuka dua lajur.

Namun karena hanya satu lajur yang dibuka, pintu keluar diprioritaskan di sisi utara sedangkan  sisi selatan jembatan akan diperuntukkan sebagai tempat parkir kendaraan yang hendak istirahat. 

Pengendara atau pemudik bisa beristirahat di tenda yang telah tersedia. Pihaknya mengimbau kepada pemudik yang agar tetap berhati-hati saat berkendara. Apabila penat maka sebaiknya beristirahat. 

"Bagi para pemudik yang masuk ke Jogja hati-hati, patuhi lalulintas. Waktu istirahat diprioritaskan. Jangan sampai berkendara dalam kondisi mengantuk. Alhamdulilah Jogja aman dan nyaman. Para pemudik kalau mau wisata juga ke Jogja, monggo silakan," kata dia. 

Diketahui, jalan tol Jogja - Solo, mulai dibuka fungsional dari gerbang Prambanan hingga exit Tamanmartani, Kalasan, Kabupaten Sleman.

Meski baru dibuka, kendaraan yang melintas di ruas tol fungsional sepanjang 6,48 kilometer itu sudah cukup banyak.

Dinas Perhubungan DIY mencatat rata-rata 150 kendaraan yang melintas per jam.

Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat seiring menuju puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi di tanggal 27-28 Maret.

Kasat Lantas Polresta Sleman AKP Mulyanto mengatakan semula kendaraan yang turun dari exit tol Tamanmartani diharuskan ke selatan.

Artinya kendaraan yang hendak ke utara (arah cangkringan) harus berputar di ruas jalur layang atau elevated. 

Akan tetapi rekayasa lalulintas berubah. Kendaraan keluar tol bisa ke kiri dan ke kanan. 

"Iya, kendaraan keluar tol fungsional Tamanmartani bisa ke kiri dan bisa ke kanan," katanya. 

Pantauan di lapangan, kendaraan yang keluar tol di Kalasan bisa ke kiri (selatan) dan kanan (utara). Jika kendaraan ke selatan maka tembusannya ke jalan Nasional Jogja - Solo bisa ke kota Jogja maupun ke Kabupaten Bantul.

Sedangkan kendaraan ke utara menuju ke Ngemplak, Cangkringan dan bisa juga ke Kabupaten Sleman maupun ke arah Magelang.


Tim Urai dan Barcode 

Polda DIY telah mengantisipasi potensi terjadinya kepadatan kendaraan di exit tol fungsional Tamanmartani.

Tol fungsional ini memiliki kapasitas volume kendaraan maksimal 800 kendaraan per jam. 

Kabidhumas Polda DIY Kombes Pol Ihsan mengatakan, pihaknya sudah memasang traffic counting di titik tersebut untuk menghitung jumlah kendaraan sehingga jika volume kendaraan sudah mencapai 800 kendaraan akan dialihkan ke exit Tol Prambanan.

Bahkan, Ditlantas Polda DIY juga telah membentuk 6 tim urai yang bersifat statis maupun mobile yang ditempatkan di exit tol fungsional Tamanmartani tersebut. 

"Pembentukan tim urai ini merupakan salah satu upaya kami untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan di jalur jalan tol. Hal ini dilakukan mengingat infrastruktur pendukung seperti rest area, tempat makan atau pengisian bahan bakar kendaraan di jalan tol masih belum banyak tersedia," ujarnya. 

"Meskipun agak sedikit tersendat, di jalur arteri lebih memadai untuk infrastruktur pendukungnya," imbuh dia. 

Tidak hanya membentuk tim urai, Ditlantas juga membuat inovasi berupa barcode yang apabila di-scan memuat sejumlah jalur alternatif.

Jalur alternatif ini diharapkan dapat memudahkan bagi para pemudik yang memasuki wilayah Yogyakarta.

"Kami telah membuat 2 barcode berisikan jalur alternatif dengan tujuan berbeda, yakni tujuan wilayah utara Yogyakarta (meliputi Wisata Kaliurang, Kabupaten Sleman dan arah ke Magelang) dan wilayah selatan Yogyakarta (meliputi pusat Kota Yogyakarta dan arah ke Bantul). Barcode berlaku umum untuk seluruh masyarakat dan sudah tersedia maupun bisa di scan melalui akun media sosial Polda Jogja," ujar dia.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved