Gunung Sampah di TPSA Banyuurip Magelang Capai 25 Meter, Diprediksi Hanya Bertahan 4 Tahun Lagi
Jika tidak ada pengelolaan yang lebih baik di hulu, TPSA ini diperkirakan hanya mampu bertahan sekitar empat tahun ke depan.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Banyuurip menghadapi kondisi overload dengan ketinggian sampah yang telah mencapai 25 meter.
Jika tidak ada pengelolaan yang lebih baik di hulu, TPSA ini diperkirakan hanya mampu bertahan sekitar empat tahun ke depan.
Kepala UPT TPSA Banyuurip, Dede Panca Permana menjelaskan, TPSA Banyuurip mulai beroperasi sejak 1995 dengan luas lahan saat ini mencapai 6,852 hektare.
Dari total lahan tersebut, sekitar 1,8 hektare digunakan sebagai zona aktif untuk penataan sampah menggunakan sistem landfill, sementara lainnya merupakan zona pasif yang tidak lagi bisa menampung sampah dan sedang dalam tahap penghijauan.
"Kami menerima sampah dari Kota Magelang serta beberapa area penyangga di Kecamatan Tegalrejo, termasuk dari pesantren dan pasar," ujar Dede, Kamis (13/3/2025).
Saat ini, volume sampah yang masuk ke TPSA Banyuurip mencapai rata-rata 69 hingga 71 ton per hari.
Bahkan, pada momen tertentu seperti Tahun Baru, jumlahnya pernah mencapai 131 ton.
Salah satu faktor yang meningkatkan volume sampah adalah keberadaan mahasiswa di wilayah Magelang.
"Setiap mahasiswa rata-rata menghasilkan 0,75 kg sampah per hari, dan ini berdampak pada kenaikan volume sampah yang kami tampung," tambahnya.
Baca juga: Grengseng Pamuji Izinkan Warga Manfaatkan Rumah Dinas Bupati Magelang untuk Kegiatan Bersama
Dede mengatakan, TPSA Banyuurip dinyatakan overload sejak 2017 lalu.
Dengan keterbatasan lahan, pengelola TPSA melakukan berbagai upaya, termasuk optimalisasi zona aktif dan pasif serta penerapan sistem terasering untuk mencegah longsoran sampah.
"Kami melakukan pengurukan tanah seminggu sekali dengan sistem control landfill agar lebih aman dan terkendali," kata Dede.
Saat ini, volume total timbunan sampah di zona aktif mencapai sekitar 400.090 meter kubik.
TPSA Banyuurip diperkirakan akan mencapai batas maksimal pada kisaran 500.000 meter kubik kurang lebih pada empat tahun mendatang.
Sebagai solusi jangka panjang, pemerintah tengah menyiapkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Regional di Gandusari, Bandongan, Magelang.
Proyek ini merupakan tindak lanjut dari MoU antara Gubernur Jawa Tengah pada tahun 2021 dengan Bupati dan Wali Kota di Magelang.
"Jika TPST regional ini sudah beroperasi, maka TPSA Banyuurip akan ditutup, dan seluruh pengelolaan sampah akan dialihkan ke sana," ungkap Dede. (*)
Kru Drama Korea yang Dibintangi Suzy dan Kim Seon Ho Dikritik Usai Buang Sampah Sembarangan |
![]() |
---|
Untidar Magelang Dampingi Pengelola Jurnal Ilmiah se-Kedu Raya |
![]() |
---|
Kukuhkan Bulan Dana PMI 2025, Wali Kota Magelang Ajak Masyarakat Peduli Sesama |
![]() |
---|
Tak Gubris Peringatan Dinkes, Dokter Hewan di Magelang Nekat Buka Praktik Sekretom Ilegal |
![]() |
---|
Staf Pengajar Universitas di Yogyakarta Asal Magelang Edarkan Sekretom Ilegal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.