BEI Optimistis Kinerja Pasar Modal Tetap Positif di Tengah Penurunan Daya Beli Masyarakat

Meskipun terdapat indikasi penurunan daya beli masyarakat pada awal tahun 2025 ini, menurut BEI investasi di pasar modal Indonesia tetap menarik

Tribunjogja.com/Christi Mahatma
OPTIMISTIS: Foto dok. Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan DIY, Irfan Noor Riza. Bursa Efek Indonesia optimistis pasar modal Indonesia tetap tumbuh positif, meski di tengah penurunan daya beli masyarakat. 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bursa Efek Indonesia optimistis pasar modal Indonesia tetap tumbuh positif, meski di tengah penurunan daya beli masyarakat.

Kepala Perwakilan BEI Yogyakarta, Irfan Noor Riza mengatakan pada akhir Januari 2025 lalu, jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai lebih dari 15 juta SID.

Khusus DIY, hingga Januari 2025 tercatat ada 235.262 investor pasar modal.

“Meskipun terdapat indikasi penurunan daya beli masyarakat pada awal tahun 2025 ini, menurut kami investasi di pasar modal Indonesia tetap menunjukkan daya tarik bagi masyarakat. Dari sisi pertumbuhan investor, ini menunjukkan peningkatan-peningkatan partisipasi masyarakat dalam investasi pasar modal,” katanya, Selasa (11/03/2025).

Selain dari pertumbuhan investor, prospek ekonomi juga diperkirakan stabil.

Berdasarkan pernyataan Bank Indonesia, daya beli masyarakat masih dalam kondisi aman pada awal tahun ini, dengan inflasi inti mencapai 2,36 persen secara tahunan. 

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan stabil, didukung oleh kebijakan yang berfokus pada stabilitas, investasi, konsumsi domestik, dan program sosial.

Ia menerangkan ada beberapa sektor yang dapat meningkat selama ramadan, seperti konsumsi dan ritel, transportasi dan logistik, perbankan dan keuangan, dan telekomunikasi.

Sektor-sektor tersebut mengalami peningkatan kinerja karena perubahan pola konsumsi dan aktivitas masyarakat.

Meski ada potensi meningkat, ia mengimbau investor pasar modal untuk tetap berhati-hati dalam berinvestasi.

Pasalnya kondisi pasar dapat berubah. Terlebih ada faktor-faktor lain, seperti situasi ekonomi makro, kebijakan pemerintah, dan tren konsumen juga mempengaruhi kinerja sektor-sektor tersebut

“Harapan kami pasar modal Indonesia akan tetap positif pada tahun 2025, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan mencapai level 8.000. Selain itu, sektor-sektor seperti teknologi, perbankan digital, dan energi terbarukan diperkirakan menjadi primadona yang menarik minat investor,” terangnya.

“Kami harap masyarakat (investor pasar modal) lebih jeli melihatnya. Masyarakat (investor pasar modal) kami sarankan untuk tetap melakukan analisis mendalam dan mempertimbangkan faktor risiko yang ada,” pungkasnya. (maw)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved