BREAKING NEWS: Satu Ekor Sapi di Gunungkidul Dilaporkan Positif Antraks

Dia menuturkan dari hasil laboratorium tersebut, pihaknya terus melakukan pendataan dan tindak lanjut agar penyebaran virus tidak meluas. 

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
DOK. Kemenkes RI
TEMUAN ANTRAKS: Foto Ilustrasi penyakit antraks oleh Kemenkes RI. Seekor sapi jenis limousin di Gunungkidul dilaporkan positif antraks, Senin (17/2/2025). 

Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL -  Seekor sapi jenis limousin di Dusun Sawah, Tileng, Kapanewon Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, dilaporkan positif antraks.

Sekretaris Daerah Kabupaten Gunungkidul Sri Suhartanta mengatakan dari laporan yang diterima pihaknya mulanya sebanyak 3 ekor sapi dan 2 ekor kambing di wilayah tersebut mendadak sakit, kemudian satu sapi di antaranya dilaporkan mati.

"Dari laporan tersebut, dilakukan pengambilan sample  pada sapi yang mati dikirim ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates Yogyakarta, dan hasilnya keluar pada 15 Februari lalu, dan dinyatakan positif antraks," ujarnya pada Senin (17/2/2025).

Dia menuturkan dari hasil laboratorium tersebut, pihaknya terus melakukan pendataan dan tindak lanjut agar penyebaran virus tidak meluas. 

"Sedang mendata ini segera untuk ditangani sebab  itukan zoonosis. Kami sudah kontak dinas pertanian untuk segera menindaklanjuti, dan hari ini dibuat laporannya," tutur dia.

Dia menerangkan riwayat temuan antraks ini diketahui dari luar daerah. 

"Untuk langkah dari Pemda sesuai dengan SOP penanganan antraks seperti di Perda jadi harus dilakukan lokalisir terhadap ternak sehat yang ada di wilayah tersebut," paparnya.

Dia menyebut sapi yang mati ini sempat dipindahkan dagingnya namun pihaknya belum bisa memastikan apakah dijual atau tidak.

"Dari laporannya memang sapi dipindahkan setelah mati tadi, tapi tidak tau dijual atau tidak kami belum bisa memastikan, ini sudah kami minta untuk menelusuri dan pelacakan agar tidak menyebar ke manusia, sejauh ini belum sampai terpapar ke manusia," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul Wibawanti Wulandari membenarkan adanya temuan sapi positif antraks di wilayahnya.

Kejadian itu berawal dari laporan sapi mati mendadak pada 5 Februari 2025 lalu. Kemudian, sapi yang mati diambil sampelnya dan dikirim ke BBVet Wates dan hasilnya keluar sample tersebut positif antraks.

"Sementara ini, baru satu sapi ini yang terpapar maka dari itu kami mengajurkan ternak jangan dibawa ke luar dulu," kata dia.

Disinggung terkait sapinya yang mati sempat dipindahkan tempatkan, dia membenarkan dari laporan ternak yang mati kalau memang dibawa ke luar atau tidak dikubur. 

"Ini masih kami lakukan pelacakan, dari informasi yang saya terima laporan dari teman-teman di lapangan dibawa oleh pedagang ke daerah lain jadi belum tahu apakah sudah dikonsumsi atau belum," ujarnya (ndg)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved