Seperti Ini Kirab Budaya Sadranan Pereng Klaten Sambut Ramadan 2025
Kirab Budaya Sadranan adalah tradisi rutin warga Desa Pereng yang digelar setiap tahun menjelang ramadan
Penulis: Iwan Al Khasni | Editor: Iwan Al Khasni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Warga Desa Pereng, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mempunyai cara tersendiri untuk menyambut bulan puasa atau ramadan 2025, yakni melakukan gelaran Kirab Budaya Sadranan.
Ratusan warga Desa Pereng, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, memenuhi sepanjang jalan di sekitar Kantor Desa Pereng, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Jumat (14/2/2025).
Mereka tampak antusias menonton Kirab Budaya Sadranan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Pereng, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Terlihat ada sebanyak 6 gunungan berisi hasil bumi yang diarak dalam gelaran kirab tersebut. Enam gunungan itu berasal dari enam RW yang berada di Desa Pereng, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Tak hanya membawa gunungan hasil bumi, masing-masing RW juga menghadirkan pentas kesenian semisal tari-tarian, tari lesung, hingga gedrug
Bahkan, seluruh peserta kirab tampak berdandan dan mengenakan kostum kreatif.
Ada yang mengenakan pakaian adat Jawa atau Kebaya, ada yang memakai pakaian seragam kesenian gedrog, jaran kepang, bahkan ada yang memakai jarik, dan kain menyerupai pocong.
Para peserta kirab dan gunungan tersebut diarak dari Kantor Desa Pereng menuju dekat Makam Ki Sungging dan Mbah Nduwet, yang dipercaya sebagai cikal bakal Desa Pereng, di Dukuh Sunggingan, Desa Pereng, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Para peserta kirab melewati jalan memutari desa sejauh 3 kilometer (Km).
Begitu sampai di Dukuh Sunginggan Kulon, peserta kirab dan warga melakukan doa bersama.
Kemudian, warga melakukan rayahan atau rebutan hasil bumi yang tertata di gunungan, meliputi sayur mayur, buah-buahan, makanan ringan, dan ada juga uang tunai yang dikemas menggunakan plastik.
Kepala Desa Pereng, Purwanto Hadi, mengatakan Kirab Budaya Sadranan adalah tradisi rutin warga Desa Pereng yang digelar setiap tahun menjelang ramadan. Kirab tersebut digelar untuk menjaga dan mempererat kerukunan di antara warga Desa Pereng.
"Kirab budaya sadranan itu sebagai wujud rasa syukur kami kepada Allah SWT agas limpahan rezeki. Juga sebagai upaya kami menjaga kerukunan di antara warga agar tetap satu visi, satu misi, dan tujuan sama," ucap Purwanto kepada Tribunjogja.com, Jumat (14/2/2025).
Purwanto berharap, kirab budaya sadranan bisa menjadi event tahunan Desa Pereng di Kabupaten Klaten. Sehingga menjadi agenda penarik minat wisatawan di Kabupaten Klaten.
Tokoh Masyarakat Desa Pereng, Bejo Winoto, menambahkan Kirab Budaya Sadranan digelar setiap tanggal 15 Ruwah (dalam Kalender Jawa) yang saat ini jatuh pada Jumat (14/2/2025).
"Tujuannya untuk melestarikan budaya Nyadran dan mempersatukan warga Desa Pereng. Sehingga digelar rayahan atau rebutan gunungan yang merupakan simbol Kembul Bujono Andrawina (makan bersama) warga Desa Pereng, tidak membedakan strata sosialnya, semua akan makan bersama," jelasnya.
Selain kirab budaya, masyarakat juga melakukan tradisi sadranan (nyadran) atau berziarah ke makam pendahulu. Lewat gelaran itu, warga mendoakan arwah leluhur atau keluarga yang mendahului bertemu Sang Pencipta.
"Tradisi itu dilakukan setiap jelang bulan puasa. Harapan kami ke depan bisa jadi ikon pariwisata Desa Pereng," tandasnya. (drm)
Gelar Sambung Rasa di Desa Pucang Miliran Tulung, Bupati Hamenang Resmikan Gedung Kesenian |
![]() |
---|
Tawon Vespa Sengat Warga Klaten Saat Cari Rumput hingga Dirawat di Rumah Sakit |
![]() |
---|
Bupati Klaten Dukung Pertanian Modern dan Keterlibatan Petani Muda Kalikebo |
![]() |
---|
Warga Purwakarta Meninggal Saat Parkir di SPBU Pakis Delanggu Klaten |
![]() |
---|
Bupati Klaten Hamenang Resmikan BUMDes Mahesa Karya Saat Acara Sambung Rasa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.