KASUS Pesta Menyimpang Puluhan Pria di Kamar Tipe Deluxe: Ada Peserta Dipulangkan Dijemput Istri
berita pengerebekan 56 pria yang diduga terlibat dalam pesta menyimpang sesama jenis di kamar tipe deluxe di Jakarta Selatan.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com == Subdirektorat Remaja, Anak, dan Perempuan (Renakta) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya melakukan pengerebekan di salah satu kamar tipe deluxe di Jakarta Selatan.
Pada operasi yang digelar pukul 21.00 WIB, petugas menggerebek kamar 2617 di salah satu hotel di Karet Kuningan, Setiabudi, pada Sabtu (1/2/2025).
Sebanyak 56 pria yang diduga terlibat dalam pesta menyimpang sesama jenis ditangkap polisi.
Rekaman video yang diterima oleh Kompas.com menunjukkan detik-detik penggerebekan, di mana para peserta pesta pesta menyimpang sesama jenis digiring keluar dari kamar hotel.
Mayoritas pria yang terlibat memiliki fisik kekar dan potongan rambut cepak, terlihat menutupi wajah mereka dengan jaket atau masker.
Dalam suasana tegang, setiap dua pria diikat dengan kabel ties berwarna putih di salah satu tangan.
Polisi menggiring mereka melalui koridor hotel menuju bus polisi.
Setelah tiba di Polda Metro Jaya, mereka kembali berusaha menutupi wajah dengan tangan, masker, atau jaket.
Para pria berbaris dalam formasi banjar, dengan tangan memegang pundak orang di depannya, dan duduk di lantai menunggu pemeriksaan di Subdit Renakta.
Dari total 56 pria yang ditangkap, hanya tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka, yakni RH alias R, RE alias E, dan BP alias D.
"Dari 56 orang yang diamankan, tiga orang di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Senin (3/2/2025).
Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, para tersangka memiliki peran masing-masing dalam pergelaran pesta tersebut.
"Saudara RH alias R ini membiayai penyewaan kamar hotel. Kemudian saudara RE alias E, ini juga membiayai persewaan kamar hotel," ucap Ade Ary.
Sementara itu, tersangka BP alias D berperan sebagai perekrut peserta pesta sesama jenis tersebut dengan cara menghubungi mereka satu per satu.
"Dari 20 peserta awal yang dihubungi oleh saudara tersangka D, kemudian masing-masing juga mengajak rekan-rekannya yang ingin bergabung dalam event ini," tambahnya.
Dari hasil pemeriksaan, terungkap bahwa ketiga tersangka tidak memungut biaya dari para peserta.
Mereka hanya berkeinginan untuk merasakan kesenangan dalam acara tersebut.
Setelah semua peserta berkumpul, D menutup pintu dan memulai pesta.
"Saat acara dimulai, saudara D mengimbau kepada para peserta pesta seks ini untuk saling have fun dan menikmati event tersebut, dan jika ada pasangan yang tidak cocok, mereka dimohon untuk tidak menolak secara kasar," jelas Ade Ary.
Para peserta kemudian diminta untuk membuka pakaian dan mengenakan label identitas berupa stiker di bagian bahu.
Nasib Tersangka
RH alias R dan RE alias E, dua dari tiga tersangka kasus pesta menyimpang sesama jenis di hotel Jakarta Selatan, dipecat dari pekerjaannya karena penyimpangan seksual.
Hal ini terungkap saat wartawan menanyakan latar belakang kedua tersangka mengingat mereka berperan sebagai pihak yang membiayai pesta seks gay tersebut.
“Mereka bekerja di swasta. Tapi, sudah dihentikan (dari) pekerjaannya karena perilaku seksualnya juga sudah dikembangkan,” kata Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Iskandarsyah saat dikonfirmasi, Kamis (6/2/2024).
Sementara itu, para peserta pesta seks gay yang ditangkap dalam penggerebekan beberapa hari lalu dipastikan semuanya berusia dewasa.
Sebagian besar diketahui juga sudah menikah.
Hal ini diketahui saat polisi mendata satu per satu peserta untuk proses pemulangan mereka.
"Mereka sudah dijemput dari keluarganya masing-masing,” ujar dia.
“Ada yang sudah menikah. Saya meminta untuk istrinya datang (menjemput). Dan untuk yang belum berkeluarga, saya minta langsung ibunya untuk menjemput saksi tersebut,” tambah Iskandarsyah.
“Kalau yang public figure, tidak ada. Tapi untuk rata-rata umur dan pekerjaan, variatif sih. Enggak ada dari satu lokasi atau satu pekerjaan,” ujar Iskandarsyah.
“Jadi, mereka ini karena pola perekrutannya mengajak peserta dari rekomendasi random. Jadi, variatif semuanya (latar belakangnya),” lanjut dia.
Ketiga tersangka berinisial RH alias R, RE alias E, dan BP alias D ini mengenal satu sama lain pada acara pesta seks sebelumnya.
"Memang mengenal satu sama lain dan berkenalan di event-event sebelumnya. Tapi tersangka ini bukan sebagai host-nya atau panitianya,” ujar Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Iskandarsyah.
"Jadi, mempunyai ide berdasarkan event yang lain. Akhirnya dia mencoba untuk, ‘kita buat sendiri saja, kita buat event baru’,” tambah dia.
Berangkat dari situ, D mencari peserta lain dengan merekrut satu per satu berdasarkan rekomendasi orang yang dikenalnya.
Sementara itu, RH dan RE menyuplai dana untuk pesta seks gay tersebut.
“Betul (pernah ikut pesta seks sebelumnya), terinspirasi. Dia mempunyai dana. ‘Kita bagi dua, sewa kamar, dan nanti ada perekrut’,” ungkap Iskandarsyah
Pihak Hotel
Habitare Apart Hotel Rasuna Jakarta berjanji akan bersikap transparan ke Polda Metro Jaya dalam penyelesaian kasus pesta seks sesama jenis atau gay yang terjadi di salah satu kamar hotelnya pada Sabtu (1/2/2025).
General Manager Habitare Rasuna Jakarta, Mazlina Ramli mengatakan, pihaknya memikirkan kenyamanan dan keamanan tamu mereka setelah peristiwa penggerebekan tersebut.
"Kami selaku manajemen Hotel Habitare akan transparan dalam penyelesaian kasus ini," ujar Mazlina di kantornya, Rabu (5/2/2025).
Mazlina berujar, pihaknya justru membantu kepolisian dalam penggerebekan pesta seks gay di Habitare Apart Hotel Rasuna Jakarta.
“Kejadian ini berhasil digagalkan dan diamankan oleh pihak berwajib dengan bantuan dari pihak manajemen hotel yang kooperatif dalam proses tersebut,” kata dia.
Terlepas dari hal tersebut, Mazlina menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi.
“Kami tidak mentolerir segala bentuk kegiatan yang dapat mengganggu kenyamanan tamu kami,” pungkas dia.
Polisi menyatakan penggerebekan pesta seks gay itu dibantu oleh pihak hotel.
Para tersangka ini menggunakan aplikasi, jadi pihak hotel tidak mengetahui dan pihak hotel kooperatif. (kompas)
Empat Anak Tewas dalam Kebakaran Kontrakan di Tebet, Diduga Terjebak di Lantai Dua |
![]() |
---|
Tragedi Sabtu Pagi, Rumah Tinggal di Jaksel Terbakar, 4 Orang Tewas |
![]() |
---|
Kejari Kulon Progo Tunggu Instruksi untuk Ikut Tangani Kasus Suap Hakim Arif Nuryanta |
![]() |
---|
Ketua PN Jakarta Selatan Tersangka Suap Ekspor CPO: Dugaan Suap Rp 60 M, Tiga Raksasa Sawit Terlibat |
![]() |
---|
Terendam Banjir, Musala Ini Hanya Terlihat Bagian Atapnya Saja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.