Petugas SAR Pasang Papan dan Bendera Imbauan Tentang Bahaya Rip Current di Pantai Gunungkidul 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Satlinmas rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Kabupaten Gunungkidul, menambah bendera dan papan imbauan untuk tidak bermain di sekitar palung atau Rip Current di pantai yang ada di kawasan ini. 

Koordinator Satlinmas rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Marjono, mengatakan pemasangan bendera dan papan imbauan ini bertujuan mengingatkan kembali kepada pengunjung untuk berhati-hati saat bermain di area pantai.

"Ada sekitar 15 bendera yang kami pasang di kawasan pantai yang ada palung atau Rip Current tadi," terangnya saat dikonfirmasi pada Senin (3/2/2025).

Marjono mengakui selain untuk keselamatan pengunjung, pemasangan bendera dan papan imbauan ini imbas  kecelakaan laut yang menyeret 13 orang pelajar SMPN 7 Mojokerto, di Pantai Drini,  pada Selasa (28/1/2025) lalu. Dan 4 di antaranya meninggal dunia 

"Sebenarnya, papan imbauan dan bendera sudah kami pasang di lokasi tersebut. Namun, ini jumlahnya kami tambah sebagai sinyal kewaspadaan bagi wisatawan," terangnya.

Baca juga: Kepala Sekolah SMPN 7 Mojokerto Diperiksa Polres Gunungkidul, Buntut Tragedi Siswa di Pantai Drini

Pascakecelakaan laka laut tersebut, Marjono mengatakan wisatawan di  pantai Drini sudah tidak ada lagi yang  bermain di sekitar palung. Namun demikian, untuk pantai lainnya masih banyak wisatawan yang nekat bermain. 

"Ini yang menjadi perhatian bersama. Kami ingatkan lagi bagi wisatawan agar tetap mendengarkan imbauan petugas di lapangan," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Satlinmas rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Surisdiyanto menambahkan pihaknya hampir setiap saat mengingatkan wisatawan agar menjauhi kawasan palung saat bermain di Pantai. 

"Wisata Pantai Gunungkidul itu aman, asal mengikuti imbauan tim SAR di lapangan. Jangan nekat bermain air, karena kecelakaan laut sebagian besar karena nekat bermain air di area berbahaya," pungkasnya. (*)