Tips dan Cara

Biar Makin Laris! Begini Cara UMKM Tembus Pasar dengan Sertifikasi Halal

Namun, untuk UMKM yang menembus pasar yang lebih luas, baik nasional maupun global, sertifikasi halal menjadi faktor krusial yang tak bisa diabaikan.

Generated By AI
ILUSTRASI TIPS DAN CARA - Biar Makin Laris! Begini Cara UMKM Tembus Pasar dengan Sertifikasi Halal 

TRIBUNJOGJA.COM - Peran pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian nasional semakin tak terbantahkan, terutama di sektor pangan. 

Namun, untuk menembus pasar yang lebih luas, baik nasional maupun global, sertifikasi halal menjadi faktor krusial yang tak bisa diabaikan.

Apa sih yang perlu disiapkan agar usaha bisa menembus pasar yang lebih besar? Salah satu kuncinya ternyata adalah sertifikasi halal.

"Sertifikat halal kini menjadi kebijakan pemerintah. Sucofindo siap membantu para pelaku UMKM dari awal pendaftaran hingga penerbitan sertifikat halal," ujar Kepala Cabang Sucofindo Semarang, Habib Krisna Wijaya.

Menurut Habib Krisna, ekosistem halal memiliki empat kategori utama. 

Pertama, kategori barang yang mencakup makanan, minuman, obat-obatan, kosmetik, produk kimia, biologi, serta barang hasil rekayasa genetik. Kedua, kategori jasa yang meliputi proses penyembelihan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, hingga penyajian.

"Sayur, buah, dan bahan mineral dikecualikan dari kewajiban sertifikasi halal. Sementara bahan yang jelas tidak halal, seperti babi dan alkohol, memang tidak memerlukan sertifikat halal," jelasnya.

Selain sertifikasi halal, UMKM perlu memanfaatkan teknologi digital agar terus bersaing. Hal itu disampaikan mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

"Ekonomi hijau bisa dimulai dari hal sederhana, seperti memproduksi barang ramah lingkungan dan mengadopsi energi terbarukan. UMKM juga harus mulai melihat tren pasar, seperti meningkatnya permintaan terhadap makanan dan minuman sehat pasca-COVID-19," ujar Sandiaga.

Ia juga mengingatkan bahwa dunia bisnis bergerak cepat, sehingga UMKM perlu terus beradaptasi dan berinovasi. 

"Jangan hanya fokus ke bisnis, tetapi lihat ekosistem sekitar. Jangan pernah berhenti meningkatkan keterampilan. Inovasi, adaptasi, dan kolaborasi adalah kunci keberhasilan," tambahnya.

 

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved