Kisah Wamenpar Saksikan Kemacetan Jogja di Libur Isra Miraj dan Imlek, Optimistis Hadapi 2025

Menurutnya, geliat wisata Jogja yang mulai terlihat ini bisa membawa optimisme menghadapi tahun 2025.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA/Ardhike Indah
Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa menceritakan tentang kemacetan di Yogyakarta saat libur Isra Miraj dan Imlek, Senin (27/1/2025) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa menyaksikan kemacetan Yogyakarta sejak awal libur panjang Isra Miraj dan Imlek 2025.

Ni Luh, yang sudah berada di Yogyakarta sejak beberapa hari lalu untuk melakukan kunjungan ke beberapa daerah, mengakui ada lonjakan pergerakan yang cukup signifikan di libur panjang kali ini.

“Saya lihat di Yogyakarta penuh sekali. Bahkan, beberapa tim saya terbangnya ke Solo, bukan lagi ke Yogyakarta. Hotel kami juga terpisah-pisah,” beber Ni Luh kepada media, Senin (27/1/2025).

Menurutnya, geliat wisata yang mulai terlihat ini bisa membawa optimisme menghadapi tahun 2025.

Apalagi, berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), libur Natal dan Tahun Baru 2025 lalu tidak memenuhi target 111 juta pergerakan.

Maka dari itu, dia berharap, libur panjang Isra Miraj dan Imlek ini bisa menyumbang pergerakan yang ditargetkan mencapai 1,1 miliar wisatawan nusantara dan 14,6 - 16 juta wisatawan mancanegara di akhir tahun 2025 nanti.

“Di awal tahun, di tengah banyak pesimistis, ada pergerakan wisatawan yang luar biasa dan ini menimbulkan optimisme di tengah masyarakat, juga pelaku industri pariwisata agar tetap optimis menghadapi 2025,” ungkapnya.

Meski demikian, Kemenpar tidak ingin pergerakan itu tidak disertai dengan pengeluaran. Sebab, kunci utama pendapatan negara adalah devisa, tidak serta merta pergerakan saja.

Maka, Kemenpar berupaya untuk mewujudkan pariwisata berkualitas atau quality tourism di Indonesia dengan membidik tiga hal, yakni gastronomy atau kuliner, marine dan wellness tourism.

“Kita ini kaya dengan aneka ragam kuliner. Khusus gastro kita akan coba tahun ini di Bali. Next bisa ke Yogyakarta yang kaya kulinernya, atau nanti ke wilayah lain yang juga luar biasa,” bebernya. (Ard)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved