Penutupan Pasar Hewan Pengasih
Pedagang Ternak di Kulon Progo Dukung Penutupan Pasar Hewan Pengasih
Pemkab Kulon Progo resmi menutup Pasar Hewan terpadu Pengasih selama 14 hari
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pemkab Kulon Progo resmi menutup Pasar Hewan terpadu Pengasih selama 14 hari terhitung mulai Sabtu (25/1/2025) hingga 7 Februari 2025 mendatang.
Penutupan pasar hewan ini merupakan upaya pemerintah untuk memutus rantai penularan Penyakit Mulut dan Kuku di Kulon Progo.
Langkah pemerintah untuk menutup sementara Pasar Hewan terpadu Pengasih inipun mendapatkan sambutan positif dari para pedagang.
Salah satunya Sarjiyo, pedagang ternak asal Tawangsari, Pengasih.
Dia mengaku setuju dengan langkah pemerintah untuk menutup pasar hewan Pengasih selama dua minggu kedepan.
"Saya setuju saja dengan penutupan ini. Karena ditutup, saya pribadi melayani pembelian di rumah. Sapi saya benar-benar sehat. Kalau yang tidak sehat dirawat dulu, di vaksin gitu," ujar Sarjiyo.
Sebagai pedagang ternak, Sarjiyo mengaku sangat merasakan dampak dari penyebaran PMK ini.
Selain harga hewan ternak turun, pembeli pun berkurang drastis.
Dia berharap agar wabah penyakit ini bisa segera berakhir sehingga aktifitas jual beli ternak kembali normal lagi.
Sarjiyo menambahkan, akan menyebarkan informasi penutupan Pasar Hewan Terpadu Pengasih ke pedagang lainnya.
Sementara itu Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo Ir. Srie Nurkyatsiwi MMA mengimbau para peternak di Kabupaten Kulon Progo untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan PMK.
Jika menemukan ada hewan ternak yang memiliki gejala PMK, Siwi meminta para peternak untuk segera melapor ke petugas terdekat.
Baca juga: BREAKING NEWS: DPP Kulon Progo Tutup pasar Hewan Pengasih Selama 14 Hari
Selain itu Siwi juga meminta para pedagang maupun peternak untuk tidak membawa atau menjual hewan ternak yang terindikasi PMK terlebih dahulu.
“Apabila menemukan ternak dengan gejala nafsu makan turun, demam, keluar air liur berlebihan, ada luka lesi pada mulut dan lidah, pincang, kuku mengelupas segera laporkan ke dokter hewan di Puskeswan terdekat dan tidak membeli atau memasukkan ternak baru dari pasar hewan atau pedagang ternak,” kata Siwi.
Sebelumnya, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapang) Kabupaten Kulon Progo memutuskan untuk melakukan penutupan Pasar Hewan terpadu Pengasih.
Penutupan dimulai tanggal 25 Januari hingga 7 Februari 2025 atau selama 14 hari.
Langkah itu merupakan tindak lanjut dari Instruksi Gubernur DIY tentang Peningkatan Kewaspadaan Dini Kasus Penyakit Mulut dan Kuku dan Penyakit Menular Strategis lainnya di DIY,
"Kita tidak adakan kegiatan jual beli khususnya untuk komoditas Sapi dan kambing. Penutupan pasar ini, sudah disosialisasikan ke pedagang Melalui pengeras suara di pasar Hewan Terpadu Pengasih. Kami juga pasang spanduk, dan menyebarkan info melalui WA grup," kata Kepala DPP Kabupaten Kulon Progo, drh. Drajat Purbadi, M.Si, di Pasar Hewan Terpadu Pengasih Kulon Progo, Jumat (24/1/2025).
Disampaikan Drajat, selama penutupan akan dilakukan disinfeksi secara menyeluruh untuk memutus siklus hidup dari virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Sampai saat ini kasus PMK di Kulon Progo ada 29 sapi, 2 sudah sembuh, sisanya 27 masih sakit,sedang kematian 0" ungkap Drajat.
Menurut Drajat, upaya pengendalian atau antisipasi lainnya yang dilakukan ialah melalui vaksinasi sejak tanggal 20 Januari 2025. Vaksinasi dilakukan oleh dokter hewan di seluruh Puskeswan di Kulon Progo.
Dalam prosesnya, Dokter hewan melakukan jemput bola untuk melakukan vaksinasi sapi. Setiap harinya, Puskeswan ditargetkan memberi vaksin 25 sapi.
"Strateginya, petugas Puskeswan mendatangi Salah satu Kalurahan sehari sebelumnya. Kemudian kami mendata siapa yang mau divaksin ternaknya. Karena ada syaratnya seperti Sapi yang bunting kan tidak bisa divaksin, jadi kami harus survey dulu, memastikan, baru kami laksanakan Vaksinasi," tutur Drajat.
Lebih lanjut Drajat menyampaikan, saat ini telah dilakukan vaksinasi pada 1.050 ekor sapi, dengan target keseluruhan 30.100 dosis.
"Nanti akan dievaluasi perbulan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi. Kami targetnya di Bulan Januari ini ada 2.300an dosis vaksin," lanjut Drajat.
Upaya lain, adalah melakukan surveilans dan monitoring pada pedagang dan tempat penampungan ternak. Hal ini untuk memastikan ternak baru yang masuk ke Kulon Progo tidak terjangkit PMK.
"Sementara untuk yang sudah tertular, sudah diobati. Dengan harapan segera sembuh," ujar Drajat.
Beberapa hal juga dihimbau kepada para pedagang diantaranya, tidak mendatangkan ternak dari luar daerah, memastikan ternak sudah memiliki surat keterangan kesehatan hewan bila melakukan transaksi, dan apabila menemukan ternak dengan indikasi gejala klinis demam, luka mulut dan kaki untuk segera dipisahkan dan melapor ke puskeswan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.