Perayaan Ulang Tahun yang Berujung Pilu, Sinta Amelia Tak Kembali Pulang dari Glodok

TRIBUNJOGJA.COM – Tragedi kebakaran yang melanda Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1/2025) malam, menyisakan duka mendalam bagi banyak keluarga.

Salah satu korban hilang adalah Sinta Amelia, mahasiswi asal Ciracas, Jakarta Timur, yang juga dikenal sebagai artis sinetron.

Wanita berusia 20 tahun ini dilaporkan hilang setelah merayakan ulang tahunnya di pusat perbelanjaan yang terbakar tersebut.

Keluarganya kini masih mencari keberadaannya, berharap kabar baik datang di tengah proses identifikasi yang dilakukan oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) di RS Polri Kramat Jati.

Sinta Amelia diketahui tengah merayakan ulang tahunnya yang ke-20 bersama lima teman perempuannya di Glodok Plaza.

Tragedi terjadi pada malam hari sekitar pukul 21.30 WIB, dan sejak itu, Sinta belum kembali ke rumah.

Kabar hilangnya Sinta baru diterima keluarga pada Kamis (16/1/2025) dari salah satu temannya yang selamat dari kebakaran.

Baca juga: Kasus Lima Warga Magelang Disandera di Masjid, Pengakuan Terbaru Pelaku

“Ada satu teman yang selamat. Dia pingsan di lobi dan dibawa ke rumah sakit. Dari dia, kami dapat kabar soal Sinta,” ujar Robert Efendi Pasaribu, anggota keluarga Sinta.

Upaya Keluarga Mencari Sinta

Ibu Sinta, Imelda, bersama anggota keluarga lainnya telah menyerahkan data antemortem, seperti sidik jari, gigi, dan DNA ke RS Polri Kramat Jati untuk keperluan identifikasi.

Foto-foto dan dokumen keluarga juga diserahkan sebagai pendukung proses pencocokan data.

Robert menambahkan, jika nantinya Sinta dipastikan menjadi salah satu korban, keluarga telah merencanakan untuk memakamkannya di TPU Pondok Ranggon.

“Sampel DNA sudah diminta. Sekarang kami hanya bisa menunggu kabar dari Tim DVI,” katanya.

Sosok Sinta Amelia

Sinta Amelia dikenal sebagai mahasiswi yang aktif berkarier di dunia seni peran.

Meskipun belum memiliki pekerjaan tetap, ia sering tampil sebagai figuran dalam berbagai sinetron.

“Biasanya dia cerita ke ibunya kalau mau pergi, tapi kali ini tidak bilang mau ke Glodok,” ujar Robert.

Sebagai anak yang mandiri, Sinta selalu berusaha menyeimbangkan kehidupan kuliahnya dengan panggilan syuting.

Namun, peristiwa tragis ini telah memupuskan kebahagiaan yang seharusnya dirasakan saat ulang tahunnya.

Dari peristiwa kebakaran besar ini, RS Polri Kramat Jati telah menerima laporan dari 13 keluarga yang kehilangan anggota keluarganya.

Hingga kini, sudah ada delapan kantong jenazah yang dibawa untuk proses identifikasi, sementara 14 orang masih dinyatakan hilang.

“Kami memerlukan waktu untuk mencocokkan DNA dari jenazah dengan sampel keluarga korban. Proses ini dilakukan untuk memastikan identitas setiap korban,” jelas Kombes Pol Ahmad Fauzi, Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri. (*)