Kasus Flu A dan Virus HMPV di Tiongkok: Kemenkes Pastikan Belum Ada di Indonesia

TRIBUNJOGJA.COM - Merebaknya kasus influenza tipe A dan Human Metapneumovirus (HMPV) di Tiongkok telah memicu kekhawatiran global.

Namun, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memastikan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan kasus tersebut di Indonesia.

Pernyataan ini disampaikan melalui rilis resmi pada Selasa, 31 Desember 2024.

Kemenkes mencatat bahwa varian H5N1 dari influenza tipe A sempat ditemukan di Indonesia pada periode 2005–2017.

Namun, sejak 2018, tidak ada laporan kasus baru pada manusia. Varian H5N6 dan H9N2, yang saat ini dilaporkan di Tiongkok, juga belum pernah ditemukan di Indonesia.

Baca juga: 80 Ribu Orang Kena PHK Sepanjang 2024, Pakar UGM: Perlu Kaji Ulang Permendag 8/2024

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kasus influenza tipe A dan HMPV di Tiongkok masih terbatas secara geografis.

Penyebarannya dipengaruhi oleh mobilitas penduduk, mutasi virus, perubahan lingkungan, serta kerentanan masyarakat.

Langkah Antisipasi dari Kemenkes

Untuk mencegah masuknya penyakit menular tersebut ke Indonesia, Kemenkes telah melakukan langkah-langkah berikut:

1. Surveilans Ketat: Pengamatan dan pelaporan penyakit infeksi emerging terus dilakukan secara berkala.
2. Imbauan Masyarakat: Kemenkes mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
3. Monitoring Perjalanan: Hingga saat ini, belum ada kebijakan pembatasan perjalanan keluar masuk Indonesia, termasuk ke Tiongkok.

Bagi masyarakat yang harus bepergian ke luar negeri, termasuk ke Tiongkok, disarankan untuk:

• Memastikan situasi dan kebijakan kesehatan di negara tujuan.
• Selalu mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker dan menjaga kebersihan tangan.

Apa Itu Virus HMPV?

Human Metapneumovirus (HMPV) adalah virus yang menyerang saluran pernapasan dan dapat menyebabkan gejala seperti pilek, batuk, demam, hingga sesak napas.

Virus ini rentan menyerang anak-anak, orang tua, dan individu dengan sistem imun yang lemah.

Kemenkes mengingatkan masyarakat untuk tidak panik, namun tetap waspada dengan memantau perkembangan kasus melalui sumber informasi terpercaya. (*)