Pengguna Commuter Line di Wilayah 6 Yogya Naik 11 Persen Selama Libur Nataru

Tren pengguna moda transportasi commuter line di Yogyakarta selama masa Natal dan tahun baru (Nataru) menunjukkan peningkatan

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUN JOGJA/AZKA RAMADHAN
Manager External Relations PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Adli Hakim, saat memberikan keterangan pers, di Kota Yogya, Senin (30/12/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tren pengguna moda transportasi commuter line di Yogyakarta selama masa Natal dan tahun baru (Nataru) menunjukkan peningkatan.

Manager External Relations PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Adli Hakim, mengatakan, jika dibandingkan dengan November 2024, penumpang commuter line Yogya-Palur meningkat 11 persen, dengan rata-rata 29.619 pengguna.

Kemudian, rata-rata penumpang commuter line Prameks menyentuh 3.134 orang, atau naik sekitar 12 persen sepanjang momen libur akhir tahun ini.

Meski demikian, Adli mengakui, jumlah tersebut belum selaras dengan target atau proyeksi total pengguna commuter line masa Nataru di Wilayah 6 Yogya, yang dipatok naik 16,94 persen.

"Volume penumpang targetnya di 16 persen, cuma sekarang kita baru setengah jalan, kita belum tahu nanti sampai akhir Nataru sampai berapa persen kenaikannya," katanya, Senin (30/12/2024).

Ia menyampaikan, keberadaan tol Yogya-Solo yang sudah dioperasikan pun diyakini tidak memberikan 'ancaman' bagi eksistensi commuter line.

Baca juga: KAI Commuter Layani Lebih dari 5,8 Juta Pengguna, Prameks Rata-rata 2,6 Ribu Per Hari

Sebaliknya, tol dan commuter bisa saling melengkapi dan berjalan beriringan, yang membuat pergerakan orang atau wisatawan semakin banyak pilihan. 

"Jadi, bisa naik commuter, atau bisa juga pakai kendaraan pribadi lewat tol, karena sudah lumayan, dari Kartasura sampai Prambanan," jelasnya.

"Saya lihat di beberapa wilayah, di Jabodetabek, ada tol-tol baru, tapi tumbuhnya bareng-bareng. Jadi, tol tumbuh, transportasi publik juga tumbuh," urai Adli.

Ia pun menandaskan, kapasitas kereta rel listrik yang diberangkatkan dari Wilayah 6 Yogya masih sangat memadahi untuk memudahkan perjalanan warga masyarakat.

Bagaimana tidak, dengan kapasitas yang mencapai 45 ribu pengguna per hari, posisinya saat ini masih di kisaran 29-30 ribu pengguna saja.

"Kalau sering melihat gambar-gambar kepadatan Stasiun Yogya, itu sebetulnya hanya saat proses penumpang naik ke kereta. Sementara di dalam kereta kapasitasnya masih ada," cetusnya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved