374 CCTV Awasi Pergerakan Wisatawan di DIY Selama Libur Nataru 2024/2025

Teknologi ini dipasang di berbagai titik di seluruh DIY, termasuk wilayah perbatasan dan kawasan rawan kemacetan.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
Petugas menunjukkan cara pemantauan 374 kamera pengawas yang terkoneksi dengan sistem artificial intelligence (AI). Teknologi ini dipasang di berbagai titik di seluruh DIY, termasuk wilayah perbatasan dan kawasan rawan kemacetan. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemda DIY menerapkan sistem kota cerdas berbasis road safety policing untuk memantau pergerakan wisatawan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.

Proyeksi jumlah wisatawan yang akan mengunjungi DIY selama masa libur tersebut mencapai 9,2 juta pergerakan wisatawan.

Sekda DIY, Beny Suharsono, menyampaikan jumlah pengunjung ke berbagai daya tarik wisata diperkirakan mencapai antara 1,5 juta hingga 1,7 juta orang.

Selain itu, jumlah tamu yang menginap di hotel berbintang dan non-bintang pada bulan Desember diperkirakan sebanyak 1.016.440 orang.

Sebagai langkah antisipasi, Pemda DIY berkolaborasi dengan Polda DIY untuk memanfaatkan teknologi canggih, yakni 374 kamera pengawas yang terkoneksi dengan sistem artificial intelligence (AI).

Teknologi ini dipasang di berbagai titik di seluruh DIY, termasuk wilayah perbatasan dan kawasan rawan kemacetan.

Koordinator Smart Province DIY, Lilis Fransiska, menjelaskan bahwa petugas yang berada di ruang pengawasan dapat memonitor semua kamera CCTV tersebut dalam satu tempat. 

"Bahkan, teknologi ini dapat secara otomatis menghitung jumlah wisatawan dan mengklasifikasikan gender pengunjung yang datang," ujarnya.

Baca juga: Ini Alasan Polda DIY-Kompolnas Tinjau Kesiapan Pengamanan Nataru di Parangtritis dan Malioboro

Selain itu, sistem ini juga memungkinkan pengawasan jenis kendaraan yang melintas, mulai dari bus, mobil, truk, hingga sepeda motor. 

Teknologi ini juga mempermudah deteksi pelanggaran lalu lintas seperti parkir sembarangan, pembuangan sampah, atau penyeberangan jalan yang tidak pada tempatnya.

Lilis menambahkan, hasil pemantauan ini akan digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan cepat, seperti mengalihkan jalur atau menghentikan sementara kegiatan di suatu lokasi jika jumlah kendaraan atau wisatawan melebihi kapasitas yang aman. 

"Fungsi data ini sangat penting untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat, apakah perlu penutupan lokasi atau pengaturan jalur," tutur Lilis.

Di samping itu, ruang operator yang memantau seluruh data analitik ini dilengkapi dengan layar monitor besar yang menampilkan rekaman dari kamera pintar yang terpasang di berbagai titik strategis. 

Petugas akan berjaga selama 24 jam untuk memantau pergerakan wisatawan dan kendaraan, serta mengidentifikasi jika ada aktivitas yang perlu mendapat perhatian khusus.

Sepanjang Jalan Malioboro, salah satu kawasan wisata terpadat di Yogyakarta, terdapat 13 CCTV yang dipasang mulai dari palang kereta hingga Titik Nol Kilometer. 

Dengan adanya teknologi ini, Pemda DIY berharap dapat mengelola pergerakan wisatawan dengan lebih efisien dan menjaga kelancaran arus lalu lintas selama masa liburan Nataru 2024/2025. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved