BSI dan UMY Tanam 10.671 Pohon di Desa Semoyo Gunungkidul, Upaya Kurangi Emisi Karbon

Pohon yang ditanam bermacam-macam, produktif dan tentunya yang mampu membantu negara mencapai target net zero emission (NZE).

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA/Ardhike Indah
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menanam 10.671 pohon di Desa Semoyo, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Senin (16/12/2024) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menanam 10.671 pohon di Desa Semoyo, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Senin (16/12/2024).

Pohon yang ditanam bermacam-macam, produktif dan tentunya yang mampu membantu negara mencapai target net zero emission (NZE).

Kegiatan tanam pohon itu sudah dilakukan setiap tahun, sejak 2022.

Penanaman pohon tersebut bersamaan dengan groundbreaking desa binaan BSI-UMY sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dan peningkatan perekonomian.

Direktur Kepatuhan & Sumber Daya Manusia BSI Tribuana Tunggadewi menjelaskan, pemberdayaan ini merupakan program Desa Bangun Sejahtera Indonesia (Desa BSI).

Desa BSI adalah program pemberdayaan sekaligus optimalisasi dana zakat melalui penguatan dan pengembangan sumber daya ekonomi lokal sehingga memberikan manfaat yang berkelanjutan.

“Khusus untuk Desa Semoyo terdapat 506 jiwa penerima manfaat dengan total penyaluran sebesar Rp3,6 miliar. Dana tersebut akan dimanfaatkan untuk pengembangan program pemberdayaan klaster usaha budidaya produk turunan sereh wangi, eduwisata tanaman herbal, serta peternakan,” kata Dewi.

Di sisi lain, kata Dewi, pemberdayaan melalui program Desa BSI disesuaikan dengan potensi ekonomi di desa tersebut.

Baca juga: Panitia Dies Natalis ke-75 dan Lustrum ke-15 UGM Lakukan Audiensi dengan Sri Sultan HB X

Adapun salah satu program pengembangan Desa BSI Semoyo dengan menanam serai wangi serta pohon produktif lainnya yang dapat membawa manfaat bagi peningkatan ekonomi mustahik setempat.

Masyarakat Desa Semoyo juga memanfaatkan limbah daun serai wangi yang merupakan sisa penyulingan, menjadi kerajinan anyaman atap rumah.

Dengan demikian konsep pengolahan pemberdayaan tanaman serai tidak menyisakan sampah yang dapat mencemari lingkungan sekitar.

“Desa Semoyo dipilih sebagai lokasi pemberdayaan dan desa percontohan yang dapat menyelaraskan konsep pemberdayaan ekonomi masyarakat yang ramah lingkungan. Dengan adanya program pemberdayaan Desa BSI, kami berharap dapat menciptakan manfaat berkelanjutan yang selaras dengan prinsip ESG sehingga tercipta dampak positif bagi peningkatan ekonomi, sosial dan lingkungan. Diharapkan business model pemberdayaan desa Semoyo dapat diikuti oleh desa-desa lainnya,” ujar Dewi menekankan.

Selain Desa Semoyo, perseroan telah memberdayakan 20 desa di Tanah Air melalui program Desa BSI.

Desa tersebut terbagi dalam berbagai klaster di antaranya pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan dengan total penerima manfaat sebanyak 6.642 jiwa dan total penyaluran dana sebesar Rp86,5 miliar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved