Peringati HUT ke-46 Pasar Modal, SRO Bantu Instalasi Listrik dan Sumur Bor di Gunungkidul
Dalam rangka peringatan 46 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia, SRO menyalurkan bantuan pemasangan instalasi listrik dan pembuatan sumur
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dalam rangka peringatan 46 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia, Self Regulatory Organization (SRO) menyalurkan bantuan pemasangan instalasi listrik dan pembuatan sumur bor di Gunungkidul.
Dalam kegiatan tersebut, SRO terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), bekerja sama dengan alumni 80a FEB UPN Veteran Yogyakarta.
Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia DIY, Irfan Noor Riza mengatakan corporate social responsibility (CSR) tersebut diwujudkan dalam bantuan pemasangan instalasi listrik untuk 162 rumah di 9 kalurahan di Kapanewon Karangmojo, yaitu Kalurahan Wiladeg, Karangmojo, Jatiayu, Ngipak, Bejiharjo, Ngawis, Kelor, Bendungan dan Gedangrejo.
Selain itu, SRO juga membantu pembuatan dua sumur bor di Kalurahan Karangmojo dan Jatiayu, dengan 150 Kepala Keluarga (KK).
“Penerangan di Indonesia masih belum merata, termasuk DIY. Masih ada beberapa daerah yang belum terjangkau listrik. Untuk itu, SRO terpanggil untuk mendukung program pemerintah dalam rangka pemerataan aliran listrik bagi masyarakat,” katanya melalui keterangan tertulis.
Bantuan CSR tersebut juga menjadi bentuk kontribusi aktif pasar modal Indonesia untuk mendukung peningkatan ekonomi dan mendukung semangat berkelanjutan bagi masyarakat.
Ia melanjutkan pasar modal Indonesia berkomitmen untuk dapat terjun dan memberikan manfaat secara langsung bagi masyarakat, khususnya di bidang lingkungan, kesehatan, pendidikan, sosial, serta ekonomi.
“Program CSR ini menjadi wujud rasa kepedulian pasar modal Indonesia kepada masyarakat. Kegiatan CSR ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menyukseskan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang menjadi prioritas pembangunan nasional,” lanjutnya.
Selain untuk pemerataan infrastruktur, ia berharap bantuan yang diberikan dapat bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas masyarakat sekitar.
“Kami juga akan berupaya mewujudkan program-program kolaborasi kami selanjutnya, seperti pembentukan inkubator UMKM, Pusat Literasi Keuangan Terpadu dan Galeri Investasi BEI Desa serta program edu wisata di Kapanewon Karangmojo. Harapannya nanti dapat bermanfaat seiring dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Komentar Sri Sultan HB X soal Keracunan MBG di Jogja dan Sanksi untuk SPPG Menurut Undang-Undang |
![]() |
---|
Lampaui Target Medali Emas di PORDA XVII DIY 2025, Gunungkidul Siapkan Bonus Atlet Berprestasi |
![]() |
---|
Damkar Gunungkidul Evakuasi Kambing Terperosok ke Sumur Sedalam 20 Meter |
![]() |
---|
Guru, Siswa, dan Pedagang di Gunungkidul Diminta Jadi Agen Tanggap Inflasi |
![]() |
---|
Mahasiswa KKN UPN “Veteran” Yogyakarta Sulap Pekarangan Jadi Kawasan Pangan Lestari di Bantul |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.