Cerita Mega Setya Handayani, Alumni UNY Lulus Kuliah Tanpa KKN dan Skripsi IPK 3,95
Mega Setya Handayani menjadi pemegang IPK tertinggi untuk jenjang sarjana yaitu 3,95 dalam Wisuda Periode II Tahun Akademik 2024/2025
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gagal masuk perguruan tinggi negeri (PTN) jalur seleksi nasional dan bersama tak membuat Mega Setya Handayani kecil hati.
Alumni Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu tetap bisa masuk kampus PTN jalur seleksi mandiri program talent scouting atau pencarian bakat.
Ia memiliki segudang prestasi di bidang baca puisi, baris-berbaris dan pidato Bahasa Jawa, baik di tingkat kabupaten hingga nasional. Tak heran, dia bisa diterima sebagai mahasiswa baru kala itu di UNY.
Mega, yang menempuh kuliah di Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi tersebut kini menjadi pemegang indeks prestasi kumulatif (IPK) tertinggi untuk jenjang sarjana yaitu 3,95 dalam Wisuda Periode II Tahun Akademik 2024/2025 pada Sabtu (30/11/2024) di GOR UNY.
“Pilihan PGSD bukan hanya karena minat, tetapi juga merupakan arahan dari orang tua saya karena UNY juga dikenal sebagai salah satu kampus pendidikan terbaik di Indonesia,” ungkap Mega.
Pada semester I dan II perkuliahan dilakukan secara daring karena masa pandemi, namun tidak menyurutkan semangatnya.
Mega tetap berusaha aktif dalam diskusi perkuliahan dan konsisten menyelesaikan tugas dengan maksimal.
Selain itu, selama perkuliahan daring, ia juga mengikuti berbagai perlombaan tingkat nasional, seperti baca puisi, esai, dan fotografi, dan berhasil meraih juara karena Mega percaya bahwa kuliah tidak hanya tentang akademik, tetapi juga tentang pengembangan diri melalui berbagai kegiatan.
Perkuliahan secara luring dimulai pada semester III dan Mega mulai aktif berkegiatan. Pada semester IV Mega terpilih sebagai juara II dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat Fakultas.
“Prestasi ini memotivasi saya untuk terus berkembang tanpa berpuas diri. Saat libur semester IV, saya berkesempatan mengikuti program volunteer pengabdian masyarakat yang diadakan oleh Departemen Sosmas BEM FIPP UNY di Kulon Progo. Program ini memberikan pengalaman berharga karena saya bisa belajar langsung dari masyarakat” katanya.
Baca juga: Disdikpora DIY Tunggu Arahan Pusat Soal Program Makan Bergizi Gratis
Pada semester V, Mega diterima dalam program Kampus Mengajar Angkatan 6 di SD Muhammadiyah Tanjungsari, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Pekalongan juga merupakan kampung halamannya.
Program ini menjadi tantangan tersendiri karena ia harus membagi waktu antara kewajiban kuliah daring semester V dan kegiatan di sekolah.
“Saya bersyukur melalui program ini mendapatkan ekivalensi nilai untuk KKN dan PK di semester VII, sehingga saya tidak perlu menjalani kedua program tersebut,” kenang Mega.
Prestasi dia mencapai puncaknya pada semester VI dimana Mega bersama tim berhasil meraih juara pertama pada Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) 2024 di IPB Bogor pada bidang lomba Microteaching Digital.
“Kemenangan ini memberikan kami ekuivalensi nilai skripsi. Selain itu, saya juga terpilih sebagai Juara 1 Mahasiswa Berprestasi Tingkat Fakultas pada tahun yang sama,” papar Mega.
Kuliah Umum di FISIP UNY, Wakil Ketua MPR RI Ibas Soroti Fenomena Perubahan Iklim |
![]() |
---|
Penjelasan UNY soal Ribuan Ijazah Wisudawan Terlambat Keluar, Rektor Targetkan Tuntas Bulan Depan |
![]() |
---|
Ribuan Ijazah Wisudawan UNY Terlambat Keluar, Rektor Sebut Tinggal 30 Persen yang Masih Diproses |
![]() |
---|
Komik AR Berbasis Budaya Aceh Karya Mahasiswa FMIPA UNY Bantu Siswa Kuasai Konsep Matematika |
![]() |
---|
Covatab, Inovasi Mahasiswa UNY untuk Gigi Sehat dan Lingkungan Lestari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.