UNY Gelar Global Culture Festival 2024, Ajak Mahasiswa Lokal dan Asing Berbaur

tujuan dari GCF adalah untuk meningkatkan pemahaman lintas budaya dan kuliner internasional.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA/Ardhike Indah
Konferensi pers tentang Global Culture Festival 2024, Senin (2/12/2024) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggelar Global Culture Festival (GCF) 2024 di GOR UNY, Selasa (3/12/2024) sejak pagi hari.

Agenda GCF 2024 ini menjadi yang pertama digelar sejak pandemi Covid-19.

GCF tahun ini mengundang Dinas Pariwisata DIY, Kepala Kantor Internasional universitas di Yogyakarta, serta perwakilan mahasiswa internasional dari berbagai perguruan tinggi.

Kepala Kantor Internasional UNY Prof. Mochamad Bruri Triyono mengatakan acara ini mengusung konsep mengenai pengenalan budaya dari berbagai negara melalui fashion show dan makanan, serta talkshow.

“Mahasiswa asing akan memasak masakan khas negara mereka masing-masing dan akan dipresentasikan di booth mereka,” katanya saat konferensi pers di UNY, Senin (2/12/2024).

Dia menjelaskan, tujuan dari GCF adalah untuk meningkatkan pemahaman lintas budaya dan kuliner internasional.

Mahasiswa lokal dan asing juga diajak untuk membangun hubungan yang harmonis.

“Ini juga jadi ajang untuk memperkenalkan UNY sebagai kampus dengan visi internasional, memberikan wadah untuk mahasiswa asing yang ingin memperlihatkan keunikan budaya mereka agar mahasiswa lokal dan asing bisa saling berkenalan,” jelasnya.

GCF tahun ini bertajuk Nurturing Global Harmony: Celebrating International Friendship yang diharapkan mampu meningkatkan kesadaran interkultural mahasiswa.

“Kami juga akan mengundang unit kegiatan mahasiswa (UKM) dari UNY,” jelasnya.

Menurut Wakil Rektor Bidang Riset, Kerja Sama, Sistem Informasi, dan Usaha, Prof. Margana, seiring berjalannya UNY menjadi Perguruan Tinggi Negeri-Badan Hukum (PTN-BH), UNY berharap agar lebih banyak mahasiswa asing tertarik untuk berkuliah di kampus tersebut.

“Dengan begitu, asimilasi budaya dapat terjadi, khususnya melalui kegiatan Global Cultural Festival ini,” kata Margana.

Ia mengungkap, jumlah mahasiswa asing tahun ini meningkat, , mulai dari Benua Asia, Eropa dan Afrika dengan jumlah total lebih dari 150 orang.

Menurut Akos Szabo-Ghali, perwakilan mahasiswa Hungaria, Global Cultural Festival sangat membantu mahasiswa untuk memperkenalkan budaya dan merefleksikan perjalanan mereka selama berkuliah di UNY.

Ia menilai sangat penting untuk menjaga budaya sebagai identitas diri, ditambah sedang berkuliah di negeri orang.

Kecintaan terhadap budaya ini harus menjadi sebuah kebanggaan dan tidak boleh terkikis oleh budaya lain.

“Kami berusaha untuk memperkenalkan kebudayaan kami juga,” tukasnya.

Acara ini gratis dan terbuka untuk umum. (ard)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved