Advertorial
Lakukan Touring Mobil Listrik Jelang Nataru, Samsul Akui Puas Dengan Infrastruktur Penunjang PLN
Rombongan dibagi menjadi tiga batch, setiap batch memiliki waktu dan lokasi masing-masing untuk beristirahat dan mengisi daya baterai mobil listrik.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com - Badan letih tak dirasakan Samsul Arifin, Lelaki berusia 44 tahun asal Jakarta ini baru saja tiba di Kota Yogyakarta dari Jakarta.
Perjalanan yang menempuh jarak sekitar 500 kilometer ini merupakan bagian dari perjalanan bertajuk "Road Trip to Yogyakarta, Challenge Your Limits" yang digawangi komunitas MG Electric Vehicle Community (MG EVC).
Samsul sebagai ketua rombongan beserta 50 peserta lain berangkat dari Jakarta pada Jumat (22/11) sekitar pukul 08.00 WIB pagi.
Menjelajahi Jalur Tol Trans-Jawa hingga tiba di Kota Yogyakarta pada pukul 20.00 WIB.
Sepanjang perjalanan, Samsul melakukan dua kali pengisian daya.
Ia cukup senang karena dengan menggunakan mobil listrik, perjalanan sejauh 500 Kilometer yang ia tempuh hanya menghabiskan kurang dari Rp 200.000 untuk pembelian KWH.
"Perjalanannya smooth dan lancar, komunitas kami memang sudah biasa bepergian menggunakan mobil listrik ke beberapa lokasi lain sebelumnya. Namun trip ke Jogja ini menjadi pertama kalinya, bahkan menurut pengamat EV, ini menjadi turing mobil listrik terbesar pertama di Indonesia", ujar Samsul.
Samsul pun memuji ketersediaan sarana untuk pengisian daya mobil yang disediakan PLN .
Ia bercerita bahwa rombongan turing ini dibagi menjadi tiga batch, setiap batch memiliki waktu dan lokasi masing-masing untuk beristirahat dan mengisi daya baterai mobil listrik .
Ia juga mengungkapkan bahwa seluruh rest area tol trans-jawa saat ini sudah ada Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Jadi untuk pengisiannya pun tidak membutuhkan waktu yang lama, unit EV miliknya hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk charging dari 6 persen hingga 80 persen di SPKLU Ultra Fast Charging PLN .
Hal ini, sambungnya, mampu menepis keraguan masyarakat terkait range anxiety, yaitu ketakutan bahwa pakai kendaraan listrik ini tidak akan bisa bepergian jauh.
Banyak alasan terkait pengecasan yang membutuhkan waktu lama, namun sebenarnya itu bisa diatasi dengan perubahan pola pikir.
"Sekarang kita mau istirahat ni di rest area, sampai rest area langsung colok, kita jalan ke ruang tunggu atau tempat makan, ditinggal buang air kecil, ngopi, sholat, 30 menit udah 80 persen. Kita gak usah nunggu sampai 100 persen, karena setelah 80 persen mobil listrik itu ngecasnya bakal slowing down, jadi 80 persen sudah sangat cukup untuk mencapai ratusan kilometer selanjutnya", sambung Samsul.
Samsul juga menyatakan bahwa saat ini pengendara mobil listrik untuk keperluan jarak jauh sepertinya tidak perlu takut kehabisan daya di tengah jalan, SPKLU nya sudah banyak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.