Rangkuman Merancang Pementasan, Seni Budaya BAB 11 SMA Kelas 11 Kurikulum Merdeka

Simak artikel berikut untuk mengetahui pembahasan mengenai merancang pementasan, rangkuman Seni Budaya BAB 11 SMA kelas 11 Kurikulum Merdeka.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Pinterest
Pertunjukan Karya Seni Teater 

TRIBUNJOGJA.COM - Pada kali ini kita akan membahas materi merancang pementasan, rangkuman Seni Budaya BAB 11 SMA kelas 11 Kurikulum Merdeka.

Berikut pembahasannya, dirangkum dari Buku Paket Seni Budaya kelas 11 semester 2 karya Sem Cornelyoes Bangun, Siswandi, Tati Narawati, dan Jose Rizal Manua:

Baca juga: Mengenal Fungsi Seni Musik, Rangkuman Seni budaya Bab 8 SMA Kelas 11 kurikulum Merdeka

A. Pengertian Teater

Kata “teater” berasal dari kata Yunani kuno, theatron, yang dalam bahasa Inggris disebut seeing place, dan dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai “tempat untuk menonton”

Pengertian teater adalah karya seni yang dipertunjukkan dengan menggunakan tubuh untuk menyatakan rasa dan karsa aktor, yang ditunjang oleh unsur gerak, unsur, suara, unsur bunyi, serta unsur rupa.

Bentuk pertunjukan (drama, tari, musikal) disebut sebagai teater.

B. Pengertian Drama

Kata “drama”, berasal dari kata Yunani draomai yang artinya berbuat, berlaku atau beraksi.

Pengertian yang lebih luas adalah sebuah cerita atau lakon tentang pergulatan “lahir atau batin” manusia dengan manusia lain, manusia dengan alam, manusia dengan Tuhannya, dan sebagainya.

Drama mengacu pada naskah atau teks, yang melukiskan konflik manusia dalam bentuk dialog, yang dipresentasikan melalui pertunjukan dengan menggunakan percakapan dan action di hadapan penonton. 

C. Sejarah Teater Dunia

Pengetahuan kita tentang teater bisa dikaji melalui peninggalan arkeologi dan catatan-catatan sejarah pada zaman itu yang berasal dari lukisan dinding, dekorasi, artefak, dan hieroglif.

Dari peninggalan-peninggalan itu tergambar adegan perburuan, perubahan musim, siklus hidup, dan cerita tentang persembahan kepada para dewa.

Sekitar tahun 600 SM, bangsa Yunani purba melangsungkan upacara-upacara agama, mengadakan festival tari dan nyanyi untuk menghormati dewa Dionysius yakni dewa anggur dan kesuburan, Kemudian mereka menyelenggarakan sayembara drama untuk menghormati dewa Dionysius itu.

Pemenang pertama kali bernama hespis, seorang aktor dan pengarang tragedi kemudian nama hespis dilegendakan oleh bangsa Yunani sehingga sampai sekarang orang menyebut aktor sebagai hespian.

Di zaman Yunani kuno, sekitar tahun 534 SM, terdapat tiga bentuk drama, yaitu drama tragedi (drama yang menggambarkan kejatuhan sang pahlawan, dikarenakan oleh nasib dan kehendak dewa, sehingga menimbulkan belas dan ngeri), drama komedi (drama yang mengejek atau menyindir orang-orang yang berkuasa, tentang kesombongan dan kebodohan mereka), dan satyr (drama yang menggambarkan tindakan tragedi dan mengolok-olok nasib karakter tragedi).

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved