Rangkuman Materi Sejarah Kelas 11 SMA Bab 2 Unit B Bagian 2: Sarekat Islam dan Indisce Partij

Rangkuman materi Sejarah Kurikulum Merdeka Kelas 11 SMA Bab 2 Unit B Bagian 2 Mengenal Organisasi Sarekat Islam dan Indisce Partij.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Buku Sejarah Kurikulum Merdeka Kelas 11 SMA
Buku Sejarah Kelas 11 SMA 

TRIBUNJOGJA.COM – Selama masa kolonialisme, suara rakyat Indonesia sering kali terpinggirkan. 

Namun, seiring berjalannya waktu, muncullah organisasi-organisasi yang berani menyuarakan aspirasi rakyat. 

Sarekat Islam dan Indische Partij merupakan dua organisasi yang berjuang keras untuk mewujudkan mimpi bangsa Indonesia. 

Keduanya berusaha memperjangkan hak-hak rakyat, baik dalam bidang ekonomi, politik, maupun sosial. 

Kali ini kita akan belajar materi Sejarah kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka Bab 2 tentang Pergerakan Kebangsaan Indonesia terkhusus Munculnya Embrio Kebangsaan dan Nasionalisme. 

Materi ini dilansir dari buku Sejarah karya Martina Safitry, Indah Wahyu Puji Utami, dan Zein Ilyas. 

Pada materi kali ini, siswa diharapkan mampu menggunakan sumber-sumber sejarah untuk mengevaluasi secara kritis dinamika pergerakan kebangsaan Indonesia pada masa penjajahan Belanda, serta dapat merefleksikan dalam kehidupan masa kini dan masa depan.  

Buku Sejarah Kelas 11 SMA
Buku Sejarah Kelas 11 SMA (Buku Sejarah Kurikulum Merdeka Kelas 11 SMA)

Berikut di bawah ini rangkuman materi Sejarah Kurikulum Merdeka Kelas 11 SMA Bab 2 Unit B Bagian 2

Organisasi Pergerakan Nasional

a. Sarekat Islam

Rekso Roemekso merupakan organisasi didirikan oleh Haji Samanhudi di Solo pada 16 Oktober 1905. 

Organisasi ini kemudian berganti nama menjadi Sarekat Dagang Islam (SDI).

Tujuan didirikannya SDI adalah untuk menggalang kerja sama antara pedagang Islam demi memajukan kesejahteraan pedagang Islam bumi putera.

SI bercita-cita untuk menentang ketidakadilan terhadap rakyat bumiputera dengan ciri kerohanian yang tetap demokratis dan militan.

Oleh karena itu, SI disebut sebagai “gerakan nasionalis-demokratis-ekonomis”.

Di bawah kepemimpinan H.O.S Tjokroaminoto, SI memiliki banyak cabang dan anggota yang sangat banyak hingga membuat pemerintah kolonial Belanda khawatir dan terancam atas perkembangan SI, sehingga membuat kebijakan-kebijakan yang membatasi kegiatan-kegiatannya.

Baca juga: Rangkuman Materi Sejarah Kelas 11 SMA Bab 2 Unit A Bagian 2: Mengenal Mahatma Gandhi

b. Indische Partij (IP)

Indische Partij adalah wadah perjuangan pertama yang berwujud partai politik berideologi nasionalisme yang berdiri pada 25 Desember 1912. 

Walaupun namanya menggunakan bahasa Belanda, organisasi ini adalah partai yang keanggotaannya terbuka untuk semua orang di Hindia Belanda dengan program perjuangan mengusung nasionalisme Hindia.

Tokoh utama IP adalah Douwes Dekker (Danudirja Setiabudi), Tjipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat.

Douwes Dekker seorang Indo, adalah penentang kebijakan diskriminasi rasial dalam masyarakat kolonial. 

Kritik terhadap kehidupan kolonial telah dilayangkan sejak awal abad ke-20 oleh Tjipto Mangunkusumo.

Menurutnya masyarakat Jawa sulit mengalami kemajuan karena dikekang oleh feodalisme, kehidupan masyarakat Hindia Belanda mengalami eksploitasi yang berlebihan.

Ideologi IP adalah nasionalisme dengan tujuan mencapai kemerdekaan tanah air Hindia dari pemerintah kolonial.

Bagi mereka tanah Hindia adalah rumah bagi semua kelompok yang ada seperti bumiputera, Indo, Tionghoa, dan sebagainya. 

Nama IP semakin dikenal ketika terlibat dalam Komite Bumiputera yang menentang diadakannya perayaan 100 tahun kemerdekaan Belanda atas Prancis pada tahun 1913. 

Tujuan dibentuknya Komite Bumiputera adalah memperjuangkan kebebasan berpendapat serta adanya majelis permusyawaratan yang menyuarakan kepentingan rakyat Hindia.

 

Sarekat Islam dan Indische Partij merupakan contoh nyata bagaimana organisasi-organisasi masyarakat dapat berperan penting dalam perubahan sosial dan politik. 

Semangat nasionalisme, persatuan, dan perjuangan yang ditanamkan oleh kedua organisasi ini terus hingga saat ini. 

Meskipun keduanya memiliki perbedaan dalam hal ideologi dan strategi, namun semangat untuk mencapai kemerdekaan Indonesia ialah satu. ( MG Maryam Andalib )

Baca juga: Rangkuman Materi Sejarah Kelas 11 SMA Bab 2 Unit A Bagian 3: Mengenal Sun Yat Sen dan Jose Rizal

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved