Siap-siap! Pajak Pertambahan Nilai Naik Jadi 12 Persen
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada Januari 2025.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com - Pemerintahan akan menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada Januari 2025.
Pajak PPN 12 persen ini implementasi Undang-undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).
PPN merupakan salah satu pajak yang wajib dibayarkan masyarakat saat melakukan transaksi jual beli yang masuk dalam ketegori objek BKP (Barang Kena Pajak) atau Jasa Kena Pajak (JKP).
Sebelum 2022, PPN di Indonesia awalnya adalah 10 persen.
Tarif PPN 10 persen ini tak berubah sejak 1983 atau zaman Orde Baru sesuai UU Nomor 8 Tahun 1983.
Di era pemerintahan Presiden Joko Widodo, tarif PPN kemudian naik menjadi 11 persen pada 1 April 2022.
Berikutnya mulai 1 Januari 2025 atau di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, PPN akan naik menjadi 12 persen.
Dengan tarif baru pajak PPN 12 persen, Indonesia menempati peringkat pertama bersama dengan Filipina, sebagai negara dengan tarif PPN tertinggi di regional Asia Tenggara.
Di negara lain, PPN dikenal dengan value-added tax (VAT) atau nama lainnya, goods and services tax (GST).
Mengutip data Worldwide Tax Summaries yang dirilis konsultan keuangan dunia, PricewaterhouseCoopers (PwC), berikut tarif PPN atau VAT negara-negara Asia Tenggara:
1. Kamboja: 10 persen
2. Indonesia: 11 persen (jadi 12 persen pada 2025)
3. Laos: 10 persen
4. Malaysia: Sales tax 10 persen dan service tax 8 persen
5. Filipina: 12 persen
6. Singapura: 7 persen
7. Thailand: 7 persen
8. Brunei: 0 persen
9. Vietnam: 5 persen dan 10 persen (two tier system)
10. Myanmar: 5 persen (bisa naik sampai 100 persen untuk beberapa barang/jasa)
11. Timor Leste: PPN dalam negeri 0 persen, PPN barang/jasa impor 2,5 persen.
Sebagai pembanding lain di kawasan Asia, Jepang menerapkan VAT sebesar 10 persen, Korea Selatan 10 persen, dan Australia 10 persen.
Sementara China dan India menerapkan VAT yang bervariasi tergantung jenis barang/jasa.
China misalnya menerapkan VAT dalam tiga kategori 6 persen, 9 persen, dan 13 persen.
Sementara India tarif VAT antara 5 persen sampai tertinggi 28 persen.
Di Indonesia, PPN juga merupakan penerimaan pajak terbesar di urutan kedua setelah Pajak Penghasilan (PPh).
Data Kementerian Keuangan, PPN bersama dengan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) menyumbang penerimaan negara sebesar Rp 764,3 triliun sepanjang tahun 2023. (Kompas)
Sambut Baik Perpanjangan PPN DTP 2026, REI DIY Minta Pemerintah Segera Terbitkan PMK |
![]() |
---|
Ada 3 Kebijakan Baru yang Berlaku Februari 2025, Sementara Diskon Tarif Listrik 50 Persen Berakhir |
![]() |
---|
REI DIY Berharap Pemerintah Segera Terbitkan Peraturan Tentang PPN Ditanggung Pemerintah |
![]() |
---|
PPN Tetap 11 Persen, REI DIY Optimis Penjualan REI Tahun 2025 Tumbuh 20 Persen |
![]() |
---|
Daftar Harga Paket Langganan Netflix Tahun 2025, Tarif Mulai Rp 54 Ribu, Tidak Kena PPN 12 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.