Ngayogjazz 2024: NgeJazz Tanpa Ngasorake, Merayakan Harmoni di Desa Kalimundu
Mengusung tagline NgeJazz Tanpa Ngasorake, Ngayogjazz 2024 di Kalimundu Bantul mengajak masyarakat merayakan musik, budaya, dan kebersamaan
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Yoseph Hary W
“Kalimundu dekat dengan destinasi populer seperti Pantai Samas. Kami berharap acara ini dapat menambah pendapatan asli daerah (PAD) pariwisata,” jelasnya.
Bertukar ilmu
Selain panggung musik, daya tarik utama lainnya adalah Pasar Jazz. UMKM lokal memamerkan berbagai produk, mulai dari kerajinan tangan, makanan khas seperti peyek dan bakpia, hingga produk daur ulang ramah lingkungan.
Paguyuban Pengelolaan Sampah Mandiri (PSM) Rukun Makmur turut memamerkan inovasi seperti pot dan asbak dari bahan daur ulang.
Ngayogjazz juga memberi ruang bagi musisi muda melalui program lokakarya Reriungan.
Dalam program ini, musisi muda dapat bertukar ilmu dengan senior sekaligus mengembangkan bakat mereka.
Kolaborasi antara musisi lokal dan internasional seperti NJJO feat. Paju Telu serta komunitas jazz dari berbagai penjuru Nusantara menambah semarak acara.
Merayakan Kebersamaan dan Keberagaman
Dengan konsep tanpa tiket, Ngayogjazz berhasil mengundang seluruh lapisan masyarakat untuk menikmati perayaan musik, budaya, dan harmoni.
Festival ini juga menyajikan kesenian tradisional, seperti shalawat Jawa Ngudi Suwarga, gamelan daur ulang Ngudi Laras, ketoprak, dan tari tradisional, yang mencerminkan semangat inklusivitas jazz yang selaras dengan nilai-nilai desa.
Seperti yang disampaikan board Ngayogjazz lainnya, Aji Wartono, “Jazz bukan hanya musik, tetapi semangat egaliter yang mengundang kolaborasi seni dan masyarakat.”
Di sisi lain, meskipun sempat diguyur hujan, antusiasme para pengunjung Ngayogjazz 2024 tetap tidak surut. Bahkan, hujan dianggap sebagai bagian dari pengalaman yang memperkuat kebersamaan dan keseruan festival.
“Awalnya sempat ragu karena hujan, tapi setelah sampai di lokasi, suasananya tetap meriah. Semua orang menikmati musik. Rasanya justru lebih seru karena ada pengalaman tak terlupakan ini,” ujar seorang pengunjung, Tanti (29) asal Kota Yogyakarta.
Sementara itu, pengunjung lainnya Darmawan (41) asal Bantul mengaku terkesan dengan penampilan salah satu penampil yakni Frau.
“Suasana makin romantis waktu Frau tampil. Rasanya nggak ada yang bisa menghentikan semangat orang-orang di sini untuk menikmati jazz.”
Ngayogjazz 2024 bukan sekadar festival musik, melainkan perayaan keberagaman, kebersamaan, dan harmoni yang dirasakan semua kalangan.
Dengan semangat “NgeJazz Tanpa Ngasorake”, acara ini sukses mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk merayakan musik, budaya, dan mendukung UMKM lokal. (HAN)
Unisa Festival 2025 Tegaskan Komitmen pada Budaya, Lingkungan, dan Kesehatan |
![]() |
---|
Jajaran Rutan Kelas II A Yogyakarta Gelar Razia saat Tengah Malam, Ini Hasilnya |
![]() |
---|
AHY Ungkap Progres Tol Jogja–Cilacap, UGR Tol Yogyakarta–YIA Cair |
![]() |
---|
Akhir Pekan Ini, New Honda ADV160 Resmi Diluncurkan di Pakuwon Mall Jogja |
![]() |
---|
Kisah Barista Motoran di Yogyakarta Mengubah Motor Jadi Kedai Kopi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.