Rangkuman Materi Geografi Kelas 12 SMA Bab 3 Unit C Bagian 13: Kerja Sama Indonesia dalam AFTA
Rangkuman materi Geografi Kurikulum Merdeka Kelas 12 SMA Bab 3 Unit C Bagian 13 mengenai Kerja Sama Indonesia dalam ASEAN Free Trade Area (AFTA).
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM – Ekonomi menjadi salah satu fokus utama dalam kerja sama regional seperti AFTA.
Namun, kerja sama ekonomi tidak dapat dipisahkan dari aspek sosial dan budaya.
Integrasi ekonomi yang semakin erat di kawasan ASEAN juga berdampak pada interaksi sosial dan budaya antarmasyarakat.
Kali ini kita akan belajar materi Geografi kelas 12 SMA Kurikulum Merdeka Bab 3 tentang Dinamika Kerja Sama Antarnegara dan Pengaruhnya terhadap Ketahanan Wilayah Indonesia terkhusus Kerja Sama Indonesia dalam Kancah Internasional.
Materi ini dilansir dari buku Geografi karya Budi Handoyo.
Pada materi kali ini, siswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian kerja sama antarwilayah dan antarnegara, menjelaskan paradigma kerja sama antarnegara, membedakan karakteristik, potensi, dan permasalahan negara-negara tujuan kerja sama, membedakan bentuk-bentuk kerja sama Indonesia dengan negara-negara lain secara bilateral, multilateral, dan regional, menerapkan konsep kerja sama dalam konteks hubungan Indonesia dengan negara-negara lain secara bilateral, multilateral, dan regional untuk ketahanan wilayah, serta menganalisis kerja sama Indonesia dengan negara-negara lain secara bilateral, multilateral, dan regional untuk ketahanan wilayah NKRI.

Berikut di bawah ini rangkuman materi Geografi Kurikulum Merdeka Kelas 12 SMA Bab 3 Unit C Bagian 13
Kerja Sama Indonesia dalam ASEAN Free Trade Area (AFTA)
ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan wujud kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan.
Kerja sama tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing ekonomi kawasan ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya.
AFTA dibentuk saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-4 di Singapura tahun 1992.
Skema Common Effective Preferential Tariff for ASEAN Free Trade Area (CEPT-AFTA) merupakan suatu skema untuk mewujudkan AFTA melalui penurunan tarif hingga menjadi 0−5 persen, penghapusan pembatasan kuantitatif, dan hambatan-hambatan non tarif lainnya.
Perkembangan terakhir yang terkait dengan AFTA ialah adanya kesepakatan untuk menghapuskan semua bea masuk impor barang.
AFTA merupakan salah satu batu loncatan negara-negara ASEAN saat itu untuk menghadapi dampak krisis moneter di Asia Tenggara.
Baca juga: Rangkuman Materi Geografi Kelas 12 SMA Bab 3 Unit C Bagian 8: Kerja Sama Indonesia-Inggris
Keberadaan AFTA dapat menjadi salah satu obat pemulih bagi perekonomian negara-negara anggota ASEAN.
AFTA dianggap menjadi salah satu model yang dapat mengintegrasikan kawasan untuk adanya keterkaitan satu negara dengan negara lainnya di Asia Tenggara.
Sejak AFTA diberlakukan pada awal tahun 2015, negara-negara anggota ASEAN dituntut untuk mengintegrasikan ekonomi nasionalnya menuju sistem perdagangan bebas.
Pemberlakuan AFTA bertujuan mengembangkan perekonomian negara-negara anggota ASEAN yang masih lemah.
Melalui perdagangan bebas, diharapkan dapat memberikan dampak positif pada negara-negara yang masih lemah tersebut.
Bagi Indonesia, kehadiran AFTA menjadi tantangan tersendiri.
Tantangan besar bagi Indonesia ialah belum terwujudnya sumber daya manusia yang unggul dan hilangnya ekonomi pro rakyat.
Dalam menghadapi AFTA, pemerintah harus memastikan bahwa UKM di Indonesia mampu bertahan menghadapi persaingan dalam pasar bebas tersebut.
Karena bila tidak, maka perekonomian Indonesia dapat merosot dan kesejahteraan masyarakat tidak akan tercapai, semakin tergerusnya nilai sosial, kearifan lokal yang semakin luntur, dan politik yang tidak stabil.
Implementasi AFTA telah membawa perubahan signifikan bagi perekonomian Indonesia.
Di satu sisi, AFTA membuka peluang pasar yang lebih luas bagi produk-produk Indonesia.
Di sisi lain, AFTA juga menghadirkan tantangan berupa persaingan yang semakin ketat dari produk-produk negara anggota ASEAN lainnya.
Sehingga, Indonesia perlu melakukan upaya peningkatan kualitas produk dan pengembangan sumber daya manusia.
Melalui upaya-upaya tersebut, Indonesia dapat memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh AFTA untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkelanjutan.
( MG Maryam Andalib )
Baca juga: Rangkuman Materi Geografi Kelas 12 SMA Bab 3 Unit C Bagian 9: Kerja Sama Indonesia-Jerman
Jogja Travel Excange Jadi 'Jurus Baru', Siap Datangkan Gelombang Wisatawan ke Kota Yogya |
![]() |
---|
Keracunan MBG Pelajar di DIY, Ombudsman: Program Nyaris Tanpa Pengawasan, Pelanggaran Nir Sanksi |
![]() |
---|
Ini Deretan Puisi tentang Hujan Karya Penyair Siap Dibaca |
![]() |
---|
Syahdu! Ini Deretan Puisi tentang Hujan Karya Sejumlah Penyair |
![]() |
---|
Dominikus Dion Batal Gabung Timnas U-23 Indonesia, Dokter Tim PSS Sleman Ungkap Kondisi Pemain |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.