Apakah Paraben dalam Skincare Berbahaya? Simak Penjelasannya

TRIBUNJOGJA.COM - Apakah kamu sering khawatir tentang kandungan paraben dalam produk skincare?

Banyak orang bingung apakah bahan pengawet ini aman untuk kulit atau malah berisiko bagi kesehatan.

Paraben sering ditemukan dalam berbagai produk kecantikan, namun apakah benar bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti yang banyak dibicarakan?

Penting untuk tahu bahwa tidak semua produk dengan paraben berbahaya. Banyak brand yang sudah mengurangi atau bahkan menghilangkan paraben dalam formula mereka.

Kali ini kita akan mempelajari apa itu paraben, apakah ada risiko kesehatan yang perlu diperhatikan, serta bagaimana cara memilih produk skincare yang aman untuk kulitmu.

Jadi, apakah paraben dalam skincare berbahaya? Yuk, simak penjelasan lengkapnya dan temukan produk yang tepat untuk kulitmu!

APA ITU PARABEN?

Paraben adalah bahan pengawet yang digunakan dalam produk kecantikan dan perawatan pribadi seperti skincare, makeup, hingga sampo.

Fungsinya adalah mencegah pertumbuhan bakteri, jamur, dan mikroorganisme lain yang bisa merusak produk. Beberapa jenis paraben yang sering ditemukan meliputi methylparaben, propylparaben, butylparaben, dan ethylparaben.

Dengan adanya paraben, produk kecantikan jadi bisa bertahan lebih lama dan tidak cepat rusak. Ini penting, apalagi jika produk sering terpapar udara dan kelembapan saat digunakan.

MENGAPA PARABEN DIKAITKAN DENGAN RISIKO KESEHATAN?

Beberapa sumber menyatakan bahwa paraben dapat bertindak seperti hormon estrogen dalam tubuh manusia. Paparan hormon ini dalam jumlah berlebih dianggap bisa meningkatkan risiko gangguan hormon hingga kanker payudara.

Meski begitu, banyak peneliti sepakat bahwa efek ini tergantung pada jumlah paparan paraben, dan dalam produk kecantikan, jumlahnya sangat kecil.

Menurut badan pengawas seperti FDA (Food and Drug Administration) di Amerika Serikat dan Komisi Eropa, paraben aman digunakan dalam produk kosmetik selama jumlahnya di bawah batas yang telah ditentukan.

Namun, kekhawatiran tetap ada, terutama di kalangan konsumen yang lebih peduli terhadap kandungan skincare mereka.