Pesaing PSIM Yogyakarta Punya Pelatih Baru, Seto Nurdiyantoro Prediksi Putaran Kedua Makin Ketat

Putaran kedua fase grup Liga 2 2024/2025 diprediksi semakin ketat setelah beberapa klub kontestan kompetisi kasta kedua melakukan perombakan pelatih

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUN JOGJA / Almurfi Syofyan
Pemain PSIM Yogyakarta saat melakukan selebrasi usai membobol gawang lawan saat berlaga di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta beberapa waktu lalu 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Putaran kedua fase grup Liga 2 2024/2025 diprediksi semakin ketat setelah beberapa klub kontestan kompetisi kasta kedua melakukan perombakan pelatih guna mendapat hasil yang lebih maksimal.

Di Grup 2 dimana PSIM Yogyakarta tergabung misalnya, terdapat dua tim yang sudah memastikan mengganti pelatih.

Pertama, Persiku Kudus yang mendepak Sudirman dan mendapuk Bonggo Pribadi sebagai juru taktik anyar.

Kemudian, ada pula Persijap Jepara yang mengakhiri kontrak Kahudi Wahyu Widodo lebih cepat dan menunjuk Widodo Cahyono Putro sebagai suksesor.

Selain di Grup 2, di grup lainnya seperti Grup 1 juga ada pergantian pelatih seperti Hendri Susilo yang menggantikan Jafri Sastra sebagai entrenador Sriwijaya FC.

Kemudian, Djajang Nurjaman yang meninggalkan Persikabo 1973 dan menyeberang ke Gresik United di Grup 3.

Pelatih PSIM Yogyakarta, Seto Nurdiyantoro mengatakan, pergantian pelatih dalam klub sepak bola adalah hal biasa dan kerap terjadi di setiap musim.

"Itu adalah dinamika sepak bola, tapi persaingan akan semakin berat," ujar Seto pada Tribun Jogja, Kamis (7/11/2024).

Baca juga: PSIM Jogja Cuma Agendakan Satu Kali Uji Coba Saat Jeda Kompetisi, Ini Penjelasan Seto Nurdiyantoro 

Dia mengatakan, dengan adanya pergantian pelatih, peta persaingan di putaran kedua fase grup akan berlangsung ketat.

PSIM yang saat ini memuncaki Grup 2 harus mewaspadai pergantian pelatih itu agar tak tergusur dari pemuncak klasemen.

"Dengan adanya pergantian pelatih, maka akan ada sesuatu yang baru di bawa pelatih ke klub tersebut," ucapnya.

Para pelatih itu, lanjut Seto akan memainkan strategi berbeda saat menangani tim-tim yang akan jadi lawan dari PSIM di putatan kedua.

"Cara mainnya di banding putaran pertama fase grup tentu akan berbeda dan itu kita antisipasi dengan sesuatu yang baru itu," ungkapnya.

Di samping itu, pelatih berusia 50 tahun tersebut menegaskan bakal meningkatkan kondisi fisik anak asuhnya agar bermain jor-joran di putaran kedua agar lolos ke fase 8 besar.

"Fisik pemain harus kita tingkatkan lagi, kita kembalikan sentuhan pemain biar tetap onfire saat putaran kedua," tukasnya. (Mur)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved