BPBD Klaten Tetap Lanjutkan Droping Air Bersih Meski Hujan Mulai Turun
BPBD Kabupaten Klaten masih rutin melayani distribusi droping air bersih kepada masyarakat meski hujan mulai mengguyur
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, saat ini sudah memasuki musim peralihan pancaroba.
Hujan pun mulai rutin menguyur wilayah Kota Bersinar.
Kendati demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten masih rutin melayani distribusi droping air bersih kepada masyarakat.
Pasalnya, sejumlah wilayah di Kabupaten Klaten saat ini masih mengajukan permintaan droping air bersih.
Kepala BPBD Kabupaten Klaten, Syahruna, menyebut saat ini masih memperpanjang siaga bencana kekeringan di Kabupaten Klaten.
Meskipun, beberapa hari terakhir hujan mulai menguyur berbagai wilayah Kota Bersinar.
"Untuk siaga (kekeringan) kemarin kami perpanjang. Karena hujan beberapa hari ini belum bisa mengisi penuh bak-bak penampungan air yang ada di atas. Sehingga kami tetap lakukan droping air bersih," ungkap Syahruna kepada Tribunjogja.com, Senin (4/11/2024).
Dikatakan, droping air bersih itu masih rutin dilaksanakan terutama di daerah Kecamatan Kemalang.
Mengingat daerah tersebut menjadi wilayah paling terdampak kekeringan pada tahun ini.
Baca juga: Polres Klaten Ajak Ratusan Siswa TK Bhayangkari Tanam Bibit Pohon Buah, Ini Tujuannya
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Klaten, di Kecamatan Kemalang ada sebanyak lima desa yang terdampak kekeringan dan mengajukan droping air bersih.
Antara lain Desa Sidorejo, Desa Kendalsari, Desa Tlogowatu, Desa Tangkil, dan Desa Tegalmulyo.
Terhitung sejak Juni-Oktober 2024, BPBD Kabupaten Klaten sudah mendistribusikan sebanyak 532 tangki atau 2,66 juta liter air bersih.
Selain itu, Syahruna menyebutkan bahwa debit air dari Sungai Bebeng juga kini berkurang.
Sehingga, suplai air bersih ke wilayah Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang terus berkurang. Karena itu droping air bersih tetap dilakukan.
"Debit air dari Sungai Bebeng berkurang hampir sepertiga, karena pipa 18 dim itu biasanya full (penuh) sekarang hampir mau separuhnya. Kami sudah monitoring sebelum hujan dan sudah dicek juga. Kalau suplai ke Desa Balerante masih aman, tapi ke Desa Sidorejo masih kurang," jelas dia.
Syahruna menuturkan, berkurangnya debit air dari Sungai Bebeng itu diperkirakan karena ada penyumbatan pasir di dekat pipa.
Hal itu diperkirakan karena pasir di Sungai Bebeng naik sehingga menyumbat pipa.
"Jadi di Bebeng sana, dekat pipa kemungkinan pasir naik sehingga tersumbat, kemungkinan karena itu. Lalu dalam waktu dekat warga juga mau melakukan gotong royong," paparnya.
Lebih lanjut, Syahruna menyampaikan hingga Oktober 2024, BPBD Kabupaten Klaten telah mendistribusikan sebanyak 970 tangki atau 4,85 juta liter air bersih.
Kegiatan droping air bersih itu menyasar enam kecamatan dan 18 desa di Kabupaten Klaten.
Selain Kecamatan Kemalang, daerah yang terdampak kekurangan air antara lain Desa Bandungan dan Beteng di Kecamatan Jatinom (103 tangki air bersih). Lalu, Desa Dukuh, Jotangan, Tegalrejo, Krakitan, Jambakan, Banyuripan, Krikilan, dan Kebon di Kecamatan Bayat (233 tangki).
Kemudian, Desa Gemampir di Kecamatan Karangnongko (56 tangki, Desa Gaden di Kecamatan Trucuk (44 tangki), dan Desa Canan di Kecamatan Wedi (2 tangki). (*)
Petani Gunungkidul Diminta Segera Persiapkan Musim Tanam Menjelang Hujan |
![]() |
---|
BMKG Prediksi Musim Hujan Datang Lebih Awal, Pakar UGM Minta Mitigasi Dipercepat |
![]() |
---|
Jelang Musim Hujan, Ini Kawasan Rawan Potensi Bencana Hidrometeorologi di DIY |
![]() |
---|
7 Fakta Unik tentang Hujan yang Jarang Diketahui Banyak Orang |
![]() |
---|
6 Minuman Sehat Ini Cocok Diminum Saat Batuk Pilek di Musim Hujan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.