Pembagian Ilmu Ekonomi: Materi PELAJARAN IPS Ekonomi Kelas 10 Kurikulum Merdeka
Simak artikel ini untuk mengetahui materi IPS Ekonomi SMA kelas 10 Kurikulum Merdeka mengenai Manusia dan Upaya Pemenuhan Kebutuhan.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM - Berikut rangkuman materi IPS Ekonomi SMA kelas 10 Kurikulum Merdeka mengenai Manusia dan Upaya Pemenuhan Kebutuhan.
Materi dilansir dari buku karya Sari Oktafiana, Efvinggo Fasya Jaya, M. Nursa’ban, Supardi, Mohammad Rizky Satria.
Tujuan pembelajaran ini yaitu peserta didik diharapkan mampu Mengetahui konsep ilmu ekonomi, kebutuhan manusia, dan kelangkaan sumber daya.
Lihatlah lingkungan di sekitar kalian, berdasarkan pengamatan kalian, apakah manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhannya setiap hari?
Petani bekerja di sawah dan kebunnya, peternak merawat ternaknya setiap saat, orang tua bekerja setiap hari, mengapa mereka melakukannya?
Lalu, pernahkah kalian merasa tidak membutuhkan apa-apa? Atau pernahkan kalian berhenti untuk memenuhi kebutuhan kalian? Jawabannya, tentu tidak.
Manusia membutuhkan energi dari makanan untuk bertahan hidup.
Ketika kalian memiliki kebutuhan dan keinginan, tentu kalian melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut.
Misalnya, kalian dapat menyampaikan keinginan itu kepada orang tua atau mencari pekerjaan sampingan untuk mewujudkan keinginan kalian.
Fenomena tersebut menunjukkan bahwa kalian adalah homo economicus.
Priyono (2015: 105) menjelaskan, istilah economicus berasal dari bahasa Yunani yaitu oikonomikos. Kata “oikonomikos” artinya adalah pengelolaan ladang, yang merupakan mata pencaharian masyarakat pada zaman itu.
Istilah ini awalnya dicetuskan oleh seorang filsuf Yunani bernama Xenophon yang hidup sekitar 430-354 SM.
Dikisahkan, oikonomikos adalah cara mengelola ladang agar dapat memenuhi kebutuhan keluarga dan warga polis (kota).
Kata oikonomikos ini kemudian berkembang hingga muncul istilah homo economicus, manusia ekonomi, yang dipahami sebagai upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasannya di kala alat pemuas kebutuhan itu terbatas.
Hal inilah yang menjadi pendorong lahirnya ilmu ekonomi.
Ilmu ekonomi mempelajari berbagai bentuk aktivitas ekonomi, yaitu segala tindakan untuk memenuhi kebutuhan, dengan pertimbangan rasional dan terukur.
Ekonomi memang dekat bahkan melekat pada setiap individu, karena tak seorang pun dapat hidup tanpa berekonomi.
1. Sejarah Ilmu Ekonomi
Awal pesatnya perkembangan ilmu ekonomi ditandai dengan penerbitan buku An Inquiry Into the Nature and Cause of the Wealth of Nations atau lebih dikenal dengan Wealth of Nations (1776).
Buku karya Adam Smith ini merupakan buku pertama yang membahas ilmu ekonomi secara sistematik dan holistik.
Adam Smith menjelaskan beberapa pandangan tentang ilmu ekonomi yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya ilmu ekonomi sebagai cabang ilmu yang berdiri sendiri.
Salah satu gagasan Adam Smith yang paling penting dan terkenal adalah teori Invisible Hand.
Dalam sejarah perkembangan peradaban, awalnya manusia memenuhi kebutuhannya dengan cara berburu dan meramu.
Dalam perkembangan selanjutnya, manusia menetap di suatu tempat dengan bercocok tanam dan beternak.
Pada periode ini terciptalah sistem barter, barang ditukar barang, untuk memenuhi kebutuhan yang semakin beragam. Pernahkan kalian melakukan sistem barter? Ketika melakuan barter, adakah kekurangannya?
Sistem barter memudahkan manusia untuk mendapatkan suatu barang tanpa harus bersusah payah berburu atau mengandalkan hasil cocok tanam dan ternaknya sendiri.
Namun, Pada sistem barter tidak terdapat satuan ukur yang jelas antara satu barang atau jasa terhadap barang dan jasa lainnya serta kesulitan dalam mempertemukan orang-orang yang saling membutuhkan dalam waktu bersamaan.
Seseorang tidak dapat begitu saja menukarkan barang atau jasa miliknya dengan sesuatu yang dia butuhkan karena bisa jadi orang lain tidak membutuhkan barang atau jasa yang ia miliki, oleh karena itu sistem barter ini kemudian dianggap tidak efektif untuk memenuhi kebutuhan.
Seiring berkembangnya peradaban, manusia kemudian menemukan satuan alat hitung dalam sistem perdagangan yang sekarang kita kenal dengan sebutan uang.
Dengan kejelasan satuan alat hitung, maka manusia semakin mudah dalam mendapatkan barang atau jasa yang mereka butuhkan.
Mereka bisa menukar uang yang dimiliki untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan dan tidak perlu mencari orang yang hendak menukarkan barangnya.
Berbagai upaya-upaya yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya itulah yang menjadi inti dari ilmu ekonomi.
Secara sederhana, ilmu ekonomi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari cara manusia memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan sumber daya yang terbatas (Sugiharsono & Wahyuni, 2018; Sukirno, 2019).
Kelahiran ilmu ekonomi didorong oleh adanya kelangkaan.
Masalah kelangkaan merupakan suatu tantangan bagi manusia untuk terus memenuhi kebutuhannya yang menimbulkan pilihan-pilihan yang harus diputuskan oleh manusia di tengah keterbatasam sumber daya.
2. Kebutuhan Manusia dan Kelangkaan Sumber Daya
Ketika berbicara tentang kebutuhan (misalnya makanan, pakaian, atau sepatu), apakah kalian menyertakan syarat ataupun kriteria tertentu terhadap kebutuhan kalian? Dalam kondisi apa kalian merasa cukup ? Atau sebaliknya, dalam kondisi apa kalian merasa tidak puas?
Kebutuhan dapat diartikan sebagai sesuatu yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk bertahan hidup layak dan menaikkan taraf hidupnya.
Sementara, keinginan dapat diartikan sebagai sesuatu yang tidak harus dipenuhi oleh seseorang, dimana tanpa hal tersebut tersebut sebenarnya ia masih dapat hidup layak.
Ketika kalian di Sekolah Menengah Pertama (SMP), apakah kalian masih ingat tentang materi tindakan ekonomi? Tindakan ekonomi adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Secara umum, tindakan ekonomi terdiri dari dua jenis, yaitu:
- Tindakan ekonomi rasional, adalah tindakan yang dilakukan ber[1]dasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu ketika memutuskan dan memilih suatu hal.
- Tindakan ekonomi irasional, adalah tindakan yang dilakukan tanpa mempertimbangan beberapa faktor (seperti keuntungan, prioritas, dan pertimbangan lainnya).
Setiap kebutuhan yang kalian penuhi tentu akan menimbulkan pilihan-pilihan tertentu dan hal itu merupakan akibat dari adanya masalah kelangkaan.
Dengan ilmu ekonomi, kalian dapat mengambil keputusan yang tepat untuk memilih pilihan yang sesuai dengan kebutuhan kalian.
Meskipun masalah kelangkaan akan selalu ada, tetapi ilmu ekonomi selalu berusaha mencari solusi dari kelangkaan tersebut.
Kelangkaan dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya:
a. Sumber daya alam
Ketersediaan sumber daya alam sangat terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Misalnya, ketersediaan minyak bumi dan batu bara di alam terbatas, sementara manusia masih bergantung pada dua sumber daya alam ini untuk memenuhi kebutuhan dan aktivitas sehari-hari, dari mulai melakukan produksi, distribusi, maupun konsumsi.
b. Sumber daya manusia Sumber daya manusia merupakan faktor utama untuk memproduksi barang atau jasa.
c. Ilmu pengetahuan
Kurangnya ilmu pengetahuan dapat menghambat proses produksi dan pengoptimalan dari manfaat yang seharusnya dapat diambil, baik dari alam maupun sumber daya mansia.
3. Cara Bertindak Ekonomis: Skala Prioritas dan Literasi Keuangan
Setelah kalian belajar tentang kebutuhan dan keinginan, kalian akan menemukan adanya ketimpangan antara jumlah kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan.
Jumlah kebutuhan manusia lebih banyak dari jumlah barang dan jasa yang tersedia.
Ilmu ekonomi menawarkan solusi untuk mengatasi berbagai masalah atau tantangan tersebut.
Tindakan ekonomi rasional menuntun kalian untuk menentukan prioritas sehingga dapat meminimalkan biaya (cost) dan dapat memberikan keuntungan (benefit).
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), prioritas adalah mendahulukan dan mengutamakan daripada yang lain.
Ketika kalian menyusun skala proritas, terdapat hal-hal yang mesti diperhatikan, yaitu:
- Kemampuan finansial (tingkat pendapatan)
Ketika menyusun kebutuhan atau menentukan keinginan, hendaknya kalian menyesuaikan dengan kemampuan, yaitu jumlah pendapatan.
- Status sosial (kedudukan secara sosial)
Secara sosiologis, individu berada pada posisi sosial tertentu yang ditentukan berdasarkan profesi dan kelas sosial.
Berdasarkan profesi, misalnya si A seorang fotografer dan si B seorang penulis.
Perbedaan profesi ini akan memengaruhi cara individu menentukan prioritas kebutuhannya.
Berdasarkan kelas sosial contohnya, prioritas kebutuhan seorang direktur perusahaan tentu berbeda dengan prioritas seorang karyawan.
- Lingkungan
Dalam hal ini, lingkungan dipahami sebagai lingkungan sosial dan fisik (alam) yang dapat memengaruhi cara individu menyusun dan menentukan proritas.
Sebagai contoh, mereka yang tinggal di tempat berhawa dingin akan memiliki proritas berbeda dari mereka yang tinggal di tempat berhawa panas.
4. Pembagian Ilmu Ekonomi
Untuk mempermudah mempelajari ilmu ekonomi, beberapa ahli membuat pembagian ilmu ekonomi, setidaknya terdapat tiga kategori ilmu ekonomi (Gilarso, 2004: 42), yaitu:
- Ilmu ekonomi deskriptif adalah analisis yang mendeskripsikan kenyataan suatu kondisi dan persoalan ekonomi.
- Ilmu ekonomi teori adalah analisis yang menjelaskan mengenai definisi, hubungan sebab akibat, dan cara kerja sistem perekonomian
- Ilmu ekonomi terapan adalah analisis teori ekonomi untuk diterapkan dalam mengatasi berbagai masalah ekonomi melalui kebijakan ekonomi.
Berdasarkan fokus kajiannya ilmu ekonomi teori juga dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Ekonomi makro adalah ilmu ekonomi yang fokus kajiannya mempelajari ekonomi secara luas (nasional/internasional).
Kajian ekonomi makro adalah persoalan ekonomi yang menyangkut suatu negara.
2. Ekonomi mikro adalah ilmu ekonomi yang fokus kajiannya mempelajari hal-hal yang tingkatnya kecil, misalnya pada level individu atau organisasi.
3. Ekonomi Syariah merupakan ilmu yang mempelajari upaya manusia memenuhi kebutuhannya dengan cara yang sesuai ajaran agama Islam.
(MG Alya Hasna Khoirunnisa)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.