Lokasinya Strategis, Kalurahan Argomulyo Didorong Kembangkan Potensi Pariwisata dan UMKM

Kalurahan Argomulyo memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan, baik dari pariwisata maupun UMKM.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Hari Susmayanti
Tribunjogja.com/ Ist
Sarasehan SiBakul di Kalurahan Argomulyo, Sedayu, Bantul, yang digelar belum lama ini. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Anggota Komisi B DPRD DIY, Dr. Danang Wahyu Broto, SE, M.SI, menyoroti potensi besar Kalurahan Argomulyo yang terletak di jalur utama menuju Bandara Internasional Yogyakarta (YIA).

Menurutnya, Kalurahan Argomulyo memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan, baik dari pariwisata maupun UMKM.

"Argomulyo ini desa yang bagus, potensinya sangat besar. Lokasinya yang strategis, di jalur utama menuju YIA, menjadikannya titik singgah yang potensial bagi wisatawan. Jangan sampai hanya dikuasai oleh resto besar, tapi harus juga menjadi tempat singgah yang menawarkan pengalaman unik bagi wisatawan," ujar Danang dalam Sarasehan SiBakul di Kalurahan Argomulyo, Sedayu, Bantul belum lama ini.

Danang berharap, Desa Argomulyo dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya, seperti kuliner khas, kerajinan tangan, atau bahkan wisata budaya.

Dengan demikian, desa ini tidak hanya menjadi tempat persinggahan sementara, tetapi juga menjadi tujuan wisata yang menarik.

"Kita perlu mendorong masyarakat Desa Argomulyo untuk lebih aktif dalam mengembangkan potensi desanya. Pemerintah daerah juga harus memberikan dukungan penuh, baik dalam bentuk pelatihan, pendanaan, maupun fasilitasi lainnya," imbuh Danang.

Lebih lanjut, ia memberikan dukungan penuh terhadap upaya Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop-UKM) dalam meningkatkan kelas UMKM di DIY.

Dalam sebuah pernyataan, Danang menyatakan bahwa UMKM di DIY memiliki potensi besar untuk naik kelas, bahkan hingga ke tingkat ekspor.

"Semua stakeholder di pemerintahan harus mendukung visi misi Bapak Gubernur, yakni Among Tani Dagang Layar. Nah, 'dagang' ini berkaitan dengan Dinkop-UKM. Kami sangat mendukung upaya untuk meningkatkan kelas UMKM," tegas Danang.

Danang juga menyoroti keberadaan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) sebagai peluang besar bagi UMKM DIY untuk menembus pasar internasional.

"YIA ini adalah pintu gerbang Jawa bagian selatan. Kita harus memaksimalkan potensi ini. Dinkop-UKM sudah menyediakan gerai seluas 1400 meter persegi untuk UMKM. Ini adalah langkah yang sangat baik," ujarnya.

Danang mendorong agar UMKM dapat langsung berhubungan dengan konsumen tanpa melalui perantara.

"Sekarang bicara produk tidak lagi lewat broker reseller, tapi user ke produsen. Saya kira banyak potensi yang belum bisa optimal kita garap," tambah Danang.

Baca juga: SiBakul Jogja Sport Fest 2024 Sedot Animo Ribuan Peserta, Diskop UKM DIY Dukung UMKM Naik Kelas

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pembiayaan Dinas Koperasi dan UKM DIY  Agus Mulyono, S.P., M.T. mengungkapkan bahwa melalui kegiatan ini, Dinkop UKM ingin mengetahui secara detail potensi UMKM yang ada di Desa Argomulyo.

"Walaupun sudah teridentifikasi adanya desa preneur di sini, dengan SiBakul kita bisa melakukan identifikasi yang lebih mendalam," ujar Agus.

Salah satu tujuan utama SiBakul adalah untuk mendapatkan data yang akurat mengenai jumlah UMKM di Yogyakarta beserta klasifikasinya.

"Dengan data yang lengkap, kita bisa mengetahui kebutuhan mereka secara spesifik. Misalnya, apakah mereka membutuhkan bantuan dalam proses legalisasi usaha, mendapatkan sertifikasi PIRT atau Halal, atau membutuhkan pelatihan dan promosi," jelas Agus.

Agus menambahkan bahwa salah satu program unggulan SiBakul adalah fasilitas subsidi ongkos kirim.

"Ini adalah sebuah stimulus bagi pelaku UMKM di DIY. Dengan adanya fasilitas ini, mereka bisa mengirimkan produknya tanpa perlu memikirkan biaya ongkos kirim. Harapannya, ini bisa meningkatkan daya saing produk UMKM kita," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Lurah Argomulyo, Bambang Sarwono, S. Si., Apt mengaku bangga sekaligus bersyukur wilayah yang ia pimpin kaya akan potensi UMKM.

"Kami sangat bangga dan bersyukur di Argomulyo banyak potensi UMKM," ujar Bambang.

"Produk unggulan kami beragam, mulai dari jamu tradisional yang sudah turun temurun, tas berbahan goni yang unik, hingga patung resin yang sudah berhasil menembus pasar ekspor."

Bambang menjelaskan bahwa keberadaan koperasi dan dukungan dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan UMKM di desa.

Selain itu, program seperti Sarasehan SiBakul juga sangat membantu dalam memberikan informasi dan pelatihan kepada para pelaku UMKM.

"Kami melayani dan memfasilitasi UMKM semaksimal mungkin," tambah Bambang.

"Pelatihan-pelatihan yang diberikan, seperti program Sarasehan SiBakul, memudahkan kami mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha."

Meskipun beberapa UMKM di Argomulyo sudah berhasil memasarkan produknya secara online, Bambang berharap dengan adanya dukungan yang lebih intensif, UMKM di desanya dapat berkembang lebih pesat lagi.

"Apalagi kalau difasilitasi, pasti UMKM di Argomulyo akan semakin maju," pungkasnya. (HAN)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved