Bong Suwung Disterilisasi, PT KAI Bakal Kembangkan Stasiun Yogyakarta

Proses penertiban kawasan Bong Suwung yang segera dilakukan bakal membuka babak baru bagi pengembangan Stasiun Yogyakarta.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
Suasana Stasiun Tugu Yogyakarta. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Proses penertiban kawasan Bong Suwung yang segera dilakukan bakal membuka babak baru bagi pengembangan Stasiun Yogyakarta.

Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, mengungkapkan bahwa area seluas 2.480 meter persegi tersebut akan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan operasional kereta api, seperti penyusunan rangkaian kereta, stabling, dan jalur perawatan.

"Peruntukan setelah ditertibkan akan digunakan untuk proses penyusunan rangkaian KA atau gerakan langsiran, stabling, dan jalur perawatan kereta atau lokomotif," ungkap Kris, Jumat (13/9/2024).

"Pengembangan emplasemen Stasiun Yogyakarta harus steril. Kami butuh lahan untuk emplasemen yang akan ditambah dan dikembangkan," tambahnya.

Meskipun rencana pengembangan telah disusun, PT KAI belum dapat memastikan kapan pembangunan berbagai fasilitas tersebut akan dimulai.

"Belum bisa menentukan tahunnya (mulai pembangunan)," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan melakukan sterilisasi di kawasan Bong Suwung, sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Baca juga: PT KAI Tetap Lanjutkan Sterilisasi Bong Suwung, Warga Sepakat Terima Kompensasi

Sebagai bentuk kesepakatan, sebagian besar warga Bong Suwung telah menerima uang kompensasi yang ditawarkan oleh PT KAI.

Warga diberikan waktu hingga Jumat (27/9/2024) pukul 15.00 WIB untuk mengosongkan lokasi setelah diberlakukan setelah surat peringatan (SP) ketiga dilayangkan, sepekan lalu.

Dalam upaya memperlancar proses sterilisasi kawasan Bong Suwung, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 Yogyakarta telah meningkatkan besaran kompensasi yang ditawarkan kepada warga.

Krisbiyantoro, menjelaskan bahwa penambahan ini diharapkan dapat mendorong warga untuk segera mengosongkan lahan dan menerima ganti rugi.

Besaran uang tersebut yakni uang bongkar Rp 250 ribu per meter ditambah Rp 500 ribu untuk kompensasi.

"Keliatannya kondusif, karena besok itu waktu terakhir kami memberikan kesempatan untuk kesanggupannya ditertibkan dan menerima uang ganti bongkar dan ganti angkut," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (26/9/2024).

Lebih lanjut ia mengatakan, apabila ada warga yang tetap ngotot untuk tidak mau disterilisasi, akan melakukan pendisiplinan. Penertiban kawasan Bong Suwung akan dilaksanakan setelah Jumat (27/9/2024). Namun pihaknya belum menyampaikan secara pasti waktu sterilisasi dilakukan.

"Tetapi kan sampai saat ini kami harus menunggu sampai deadline yang ditetapkan sampai sejauh mana," tuturnya.

Ia pun optimis bahwa proses sterilisasi akan berjalan dengan lancar tanpa ada kendala yang berarti. Namun pihaknya belum menentukan waktu pembongkaran yang diberikan kepada warga sampai kapan.

"Saya optimis warga di Bong Suwung akan setuju. (Waktu bongkar) setelah deadline Jumat itu," tegasnya. (HAN)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved