Mengenal Empat Mazhab dalam Fikih: RANGKUMAN Materi PAI Kelas 9 SMP Bab 9 Kurikulum Merdeka

Keempat imam tersebut merupakan ulama yang memiliki kemampuan untuk menjelaskan kebenaran agama Islam sesuai nass.

Dalam Al-Qur’an juga ditegaskan tentang kewajiban umat Islam untuk bertanya kepada orang lain yang lebih mengetahui, sebagaimana dalam surat An-Nahl [16] ayat 43:

وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ إِلَّا رِجَالًا نُّوحِىٓ إِلَيْهِمْ ۚ فَسْـَٔلُوٓا۟ أَهْلَ ٱلذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Artinya: “Dan Kmai tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui”.

Dengan demikian, bermazhab sangat penting bagi seorang mukmin, agar pemahaman agama dan praktik beribadahnya sesuai tuntunan nass.

C. Empat Mazhab dalam Fikih

a. Imam Abu Hanifah/Imam Hanafi (80 – 150 H)

Imam Hanafi adalah Nu’man bin Ṡabit al-Kufi (dikenal dengan panggilan Imam Abu Hanifah), adalah seorang keturunan bangsa Ajam dari Persia.

Dilahirkan di Kufah (Irak) pada tahun 80 H (699 M.), wafat pada tahun 150 H., bertepatan dengan lahirnya Imam Syafi’i r.a.

Abu Hanifah adalah seorang mujtahid besar (Al-Imamal-A’żam) memiliki ilmu yang luas, serta merupakan sufi yang zuhud, wara, dan taat ibadah.

Beliau juga dikenal sebagai orang yang sangat tekun dalam mempelajari ilmu.

Beliau pernah belajar fikih kepada ulama terpandang, yakni Humad Bin Abu Sulaiman selama 18 tahun. 

b. Imam Malik bin Anas/Imam Maliki (93 – 179 H)