Respon Publik di Yogyakarta Soal Kaesang Pangarep yang Mendatangi Kantor KPK

Masyarakat meyakini, apa yang dilakukan Kaesang di kantor lembaga anti rasuah tersebut hanya sebatas gimmick, untuk meredam kecaman khalayak

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin
Ketum PSI Kaesang Pangarep setelah acara Kopdarwil PSI DIY di Sahid Raya, Sleman, Yogyakarta, Senin (15/1/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kedatangan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, ke Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (17/9/2024), menuai pro dan kontra publik, termasuk di Yogyakarta.

Adapun kedatangan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu adalah dalam rangka mengklarifikasi aktivitas penggunaan jet pribadi yang belakangan mendapat sorotan tajam.

Akan tetapi, masyarakat meyakini, apa yang dilakukan Kaesang di kantor lembaga anti rasuah tersebut hanya sebatas gimmick, untuk meredam kecaman khalayak.

Seperti fenomena yang sudah-sudah, sirkel di sekitar kekuasaan hanya mementingkan citranya di depan publik, dibanding penegakan hukum secara menyeluruh.

"Yakin, cuma gimmick saja itu. Kalau sudah datang, terus klarifikasi katanya, mau diapain? Ya sudah, cuma begitu saja," kata Ardan, seorang warga Kota Yogyakarta, sembari diikuti gelak tawa, Selasa (17/9/2024).

Terlebih, ia pun meragukan keberanian KPK dalam mengusut renteran sengkarut ini, meski publik memandang ada dugaan gratifikasi di dalamnya.

Sehingga, dirinya meyakini, kasus ini perlahan akan menguap begitu saja, tanpa ada penyelesaian dan ketegasan terkait penegakan hukumnya.

"Ya, paling mentok cuma klarifikasi, kemudian KPK memberikan statement ke publik bla bla bla bla, terus selesai. Nggak ada pengusutan," ucapnya.

Baca juga: Komentar Presiden Jokowi Soal Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang Pangarep

"Terus terang saja, sebenarnya capek juga sama drama-drama model begini. Bertahun-tahun cuma disodori gimmick nggak bermutu. Iya, kan? Pasti bosan dong, capek," tambah Ardan.

Sementara itu, Aktivis Jogja Corruption Watch (JCW), Baharuddin Kamba, menilai, narasi Kaesang sambangi KPK untuk klarifikasi soal jet pribadi, hanya sekadar formalitas. 

Sebab, Kaesang datang bukan atas memenuhi undangan atau panggilan terkait dugaan gratifikasi, tetapi atas inisiatif yang bersangkutan.

Sehingga, hasil yang didapat dipastikan tidak sesuai ekspektasi masyarakat terhadap KPK.

"Tidak ada gaungnya bagi KPK untuk menelusuri dugaan grafitikasi jet pribadi ini. Ibarat orang mau berperang, musuhnya sudah datang duluan ke markas tentara. Sehingga, tidak berdaya untuk melakukan perlawanan terhadap musuh," ujarnya.

Menurut Kamba, seharusnya KPK dapat mendalami polemik jet pribadi ini dari statusnya sebagai anak Presiden Jokowi, atau adik kandung Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka.

Apalagi, seperti diketahui bersama, Kaesang saat ini bukan termasuk penyelenggara negara. 

"Hal-hal ini yang perlu didalami oleh KPK. Tapi, kami pesimis ini akan didalami atau ditelusuri oleh KPK. Sehingga, ya hanya formalitas saja," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved