Tips dan Cara

4 Cara Mencegah Munculnya Jerawat Karena Memakai Masker 

pada saat kita memakai masker, kulit terasa panas, lembab, terlebih lagi saat berkeringat, apalagi kita tinggal di daerah yang beriklim tropis

Penulis: Santo Ari | Editor: Iwan Al Khasni
istockphoto.com
Ilustrasi jerawat meradang 

TRIBUNJOGJA.COM - Menggunakan masker saat bepergian atau berakvitas sudah menjadi kebiasaan baru. 

Penggunaan masker adalah salah satu cara efektif untuk mencegah penularan penyakit, terutama yang menyebar melalui udara atau droplet.

Masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang menahan percikan droplet saat seseorang batuk, bersin, atau berbicara, sehingga mengurangi risiko penyebaran virus ke orang lain. 

Selain melindungi orang di sekitar kita, masker juga membantu mencegah kita menghirup partikel berbahaya dari lingkungan, terutama di tempat ramai atau tertutup.

Namun demikian, ternyata banyak juga yang mengeluhkan penggunaan masker dapat mengakibatkan jerawat. 

Melansir dari laman RSUP Dr Sardjito, pada saat kita memakai masker, kulit terasa panas, lembab, terlebih lagi saat berkeringat, apalagi kita tinggal di daerah yang beriklim tropis. 

Suatu penelitian menunjukkan bahwa peningkatan suhu sebesar 1° dapat mengakibatkan peningkatan ekskresi sebum hingga 10 persen. 

Demikian juga halnya dengan perubahan keseimbangan mikrobiom kulit jdapat mengganggu komposisi sebum kulit. 

Selain itu, kelembaban yang tinggi juga dapat memicu oklusi, iritasi serta perubahan keratinosit pada epidermis yang berpengaruh pada keparahan akne atau jerawat.  

Agar jerawat tak tumbuh subur saat menggunakan masker, anda bisa bisa melakukan langkah berikut :  

1. Menggunakan masker dengan tepat

menggunakan masker
menggunakan masker (Freepik)

Kita harus bijak dalam menggunakan masker. Bila kulit sudah terasa lembab, panas, atau masker sudah basah karena keringat, maka masker perlu diganti dengan yang baru. 

Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) merekomendasikan untuk mengganti masker tiap 4 jam sekali.

Apabila kita menggunakan masker dari bahan kain, masker dapat dicuci dengan detergen dan air mengalir, hindari penggunaan bahan pewangi pakaian saat mencuci atau menyemprotkan pewangi pada masker karena dapat menyebabkan alergi atau iritasi pada kulit.

2. Gunakan Skincare yang Tepat

Hindari produk yang mengandung alkohol, asam salisilat, sulfur, alpha-hydroxy acid, dan retinol pada waktu menggunakan masker.

Pasalnya risiko terjadinya iritasi pada kulit dapat meningkat bila diaplikasikan dalam kondisi oklusi atau tertutup. Pilih pembersih muka yang sesuai dengan jenis kulit. 

Baca juga: Tak Sekedar untuk Lucu-lucuan, Ini Cara Memilih Acne Patch yang Tepat untuk Jerawat di Wajah

3. Gunakan Tabir Surya yang Tepat
 
Perhatikan cara penggunaan serta jenis tabir surya yang kita pilih untuk area kulit yang tertutup masker

Ada dua jenis tabir surya, yaitu kimia dan fisik. Tabir surya jenis kimia yang digunakan pada kulit tertutup masker ini dilaporkan lebih memicu sensitisasi, sedangkan tabir surya water-resistant dengan rasio lipofilik/hidrofilik tinggi juga dilaporkan lebih komedogenik. 

Sehingga bagi yang memiliki keluhan berjerawat saat menggunakan masker, dapat memilih tabir surya jenis fisik yang mengandung bahan aktif titanium oxide dan zinc oxide sebagai bahan aktif. 

Penggunaan tabir surya yang disarankan adalah yang memiliki kandungan SPF 30 atau lebih, dan PA ++.

4. Hindari Make Up terlalu tebal 

Sebaiknya menghindari penggunaan make up atau riasan yang tebal. 

Apabila kita memang harus beraktivitas dengan make up tebal, setelah acara selesai kita sebaiknya sesegera mungkin membersihkan wajah. 

Dengan demikian kandungan minyak serta bahan lain dalam make up tidak menutup pori-pori dan memicu timbulnya jerawat.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved