Khazanah Ilmu dalam Guratan Pena: Menulis sebagai Jalan Menuju Rida Allah

Lebih dari sekadar menghafal, menulis mengarahkan kita untuk merumuskan, meruntutkan, dan memahami suatu materi secara lebih mendalam.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Freepik: Ilustrasi Menulis
Ilustrasi Menulis 

TRIBUNJOGJA.COM – Salah satu rahasia kesuksesan yang sering kali terlupakan ialah kebiasaan menulis dan mencatat.

Lebih dari sekadar menghafal, menulis mengarahkan kita untuk merumuskan, meruntutkan, dan memahami suatu materi secara lebih mendalam.

Di samping itu, manusia sebagai makhluk paling sempurna diciptakan Allah di antara semua makhluk ciptaan-Nya.

Allah menganugerahkan berupa indera yang dapat digunakan untuk memperoleh pengetahuan.

Ilmu pengetahuan yang manusia peroleh didapatkan dari hasil pembelajaran mereka sendiri.

Namun perlu diingat bahwa dalam proses pembelajaran tersebut, terdapat kuasa dan kontribusi Allah Swt sebagai Dzat Yang Maha Mengetahui Segala Sesuatu, yang mengajari manusia dengan perantara qalam.

Sebagaimana Allah berfirman dalam Alquran,

عَلَّمَ ٱلْإِنسَٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ  ٱلَّذِى عَلَّمَ بِٱلْقَلَمِ

Artinya: “Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S. Al-‘Alaq ayat 4-5)

Ilustrasi Menulis
Ilustrasi Menulis

Anjuran Menulis dalam Alquran

Seorang Imam, ahli Hadis yakni al-Qurthubi mengatakan dalam tafsirnya, mengingatkan akan keutamaan ilmu menulis dan anjuran menulis.

Terdapat hikmah dan manfaat yang sangat besar, yang tidak didapat kecuali melalui penulisan.

Layaknya, ilmu-ilmu tidak dapat dirasakan kecuali dengan penulisan.

Sebagaimana Rasulullah bersabda, 

قَيِّدُوْا الْعِلْمَ بِالْكِتَابَةِ 

Artinya: “Ikatlah ilmu dengan tulisan.” (H.R At-Thabrani dan Hakim dari Abdullah bin Amr)

Dengan demikian, dalam sebuah Tafsir Al-Munir dikatakan bahwa seandainya tidak ada tulisan, maka dipastikan ilmu-ilmu itu akan punah, agama tidak akan berbekas, bahkan kehidupan tidak akan baik, dan aturan tidak akan stabil.

Maka dari itu, melalui pemahaman inilah para ulama terdahulu mengabadikan karyanya dengan tulisan yang masih dapat kita rasakan sampai saat ini. 

Baca juga: 8 Permata Doa “Rabbana”: Rahasia Mengetuk Pintu Langit

Manfaat Menulis dalam Perspektif Islam 

Menulis ataupun mencatat merupakan bentuk nyata dari upaya manusia untuk mengabadikan ilmu dan pemikiran.

Aktivitas ini pula memiliki dimensi spiritual yang mendalam, yakni sebagai bentuk ibadah dan upaya mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Berikut beberapa manfaat menulis dalam perspektif Islam:

a. Menjaga Amandat Ilmu:

Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa mengingat dan mengamalkan ilmu yang telah diperoleh. 

Mencatat ialah salah satu cara efektif untuk melestarikan ilmu agar tidak mudah terlupakan.

b. Meningkatkan Keimanan:

Mencatat berbagai karunia dan nikmat Allah Swt dapat meningkatkan rasa syukur dan kesadaran akan kebesaran Allah Swt.

c. Mempermudah Belajar dan Menghafal:

Dengan mencatat, materi yang dipelajari akan lebih terstruktur dan mudah dipahami.

d. Menjadi Amal Jariyah:

Tulisan yang dihasilkan tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga dapat menjadi warisan bagi generasi mendatang.

 

Lantas bagaimana agar melalui menulis dapat mengantarkan kepada kesuksesan:

1. Rajin mendekati Allah. Sebagaimana dalam firman Allah surat Al-Kahfi ayat 65:

 فَوَجَدَا عَبْدًا مِّنْ عِبَادِنَآ ءَاتَيْنَٰهُ رَحْمَةً مِّنْ عِندِنَا وَعَلَّمْنَٰهُ مِن لَّدُنَّا عِلْمًا

Artinya: “Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.”

2. Tingkatkan keimanan kepada Allah. Sebagaimana dalam firman-Nya,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepamu: ‘Berlapang-lapanglah dalam majelis’, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: ‘Berdirilah kamu’, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-oramg yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Mujadala ayat 11)

3. Mengikuti jejak nabi atau para sahabat yang ahli di bidangnya.

كَمَآ أَرْسَلْنَا فِيكُمْ رَسُولًا مِّنكُمْ يَتْلُوا۟ عَلَيْكُمْ ءَايَٰتِنَا وَيُزَكِّيكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُم مَّا لَمْ تَكُونُوا۟ تَعْلَمُونَ

Artinya: “Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu), Kami telah mengutus kepadam Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.”

Allah mengajarkan manusia dengan perantara pena.

Maka dari itu, mari kita manfaatkan anugerah ini dengan sebaik-baiknya.

Dengan menulis, kita tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga berkontribusi dalam membangun peradaban yang lebih baik. ( MG Maryam Andalib )

Baca juga: 4 Keutamaan Istigfar Sebelum Subuh: Jaminan Ketenangan Hati dan Rezeki Berlimpah

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved