Rangkuman Materi PAI Kelas 6 Bab 2 Kurikulum Merdeka Tentang Allah Swt Maha Segalanya

Di kelas 6 semester pertama ini, Tribunners akan mempelajari 4 Asmaulhusna, diantaranya; al-Gaffar, al-‘Afuw, al-Wahid, al-Samad. 

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Capture Buku Sampul PAI Kurikulum Merdeka Kelas 6
Sampul Buku Pendidikan Agama Islam Kelas 6 Kurikulum Merdeka 

TRIBUNJOGJA.COM – Tribunners, kali ini kita akan belajar Pendidikan Agama Islam kelas 6 Kurikulum Merdeka Bab 2 tentang Allah Swt, Maha Segalanya.

Materi ini dilansir dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti karya Nazirwan Kholili Abdullah. 

Tepatnya, pada materi kali ini siswa akan mempelajari seputar Asmaulhusna.

Siswa diharapkan mampu menjelaskan arti dari beberapa kata asmaulhusna, mampu mengetahui syarat untuk mendapatkan ampunan dari Allah serta menjelaskan ciri orang yang mengimani keesaan Allah.

Sampul Buku Pendidikan Agama Islam Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Sampul Buku Pendidikan Agama Islam Kelas 6 Kurikulum Merdeka

Berikut di bawah ini penjabaran materi Pendidikan Agama Islam Kurikulum Merdeka kelas 6 bab 2

Tribunners pasti sudah tidak asing dengan Asmaulhusna, bukan?

Di kelas 6 semester pertama ini, Tribunners akan mempelajari 4 Asmaulhusna, diantaranya; al-Gaffar, al-‘Afuw, al-Wahid, al-Samad. 

Pertama, al-Gaffar berasal dari kata gafara berarti menutup.

Namun, dalam bahasa Arab kata dasar gafara dapat membentuk kata yang sangat beragam.

Pada contohnya, istigfar (permohonan ampunan), magfirah (ampunan), gufran (ampunan), gāfir (yang mengampuni), gafur (pengampun), gufrah (alat penutup), gafīr (yang menutupi).

Dialah Allah Swt yang menutup dosa-dosa hamba-Nya.

Menurut Imam al-Gazali, Allah menutup dosa-dosa manusia dengan keindahan dan menyembunyikan semua keburukan yang dilakukan oleh manusia.

Disamping itu, sifat al-Gaffar ini dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari loh Tribunners. 

Semisal, dengan cara membiasakan untuk belajar menutupi aib orang lain.

Bahkan Rasulullah saw bersabda: “Siapa yang menutupi aib seorang muslim, Allah menutupi aibnya di dunia dan di akhirat”. (H.R. Ibnu Majah).

Baca juga: Rangkuman Materi PAI Kelas 6 Bab 1 Tentang Belajar Al-Quran dan Hadits Kurikulum Merdeka

Selanjutnya, al-‘Afuw berasal dari kata ‘afwu yang berarti menghapuskan, menghilangkan, atau melenyapkan.

Dengan sifat ini, Allah mampu menghapuskan semua dosa makhluk.

Menghapus lebih kuat daripada menutup.

Oleh karena itu, salah satu bentuk meneladani sifat al-‘Afuw di kehidupan sehari-hari ialah dengan memaafkan kesalahan orang lain serta menghapuskan kesalahan orang di dalam hati.

Berikutnya, al-Wahid yang artinya tunggal.

Al-Wahid ialah zat Tunggal, sendiri, dan tanpa ada yang lain.

Allah tidak punya sekutu dan tandingan.

Dalam surat al-Baqarah ayat 163, Allah berfirman yang artinya, “Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang satu, tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang”.

Terdapat penciri orang yang mengimani kemahaesaan atau kemahatunggalan Allah antara lain:

a. Selalu mengucapkan Lailahaillallah.

b. Selalu melaksanakan salat wajib.

c. Hanya berdoa dan meminta kepada Allah.

d. Menghindari perbuatan dan ucapan yang mendekati kemusyrikan.

e. Fokus kepada satu tujuan yang ingin dicapai.

Terakhir yakni al-Samad.

Al-Samad berarti tempat meminta dan tempat menggantungkan harapan.

Setiap makhluk menyampaikan permintaan dirinya kepada Allah dengan cara yang berbeda.

Namun, manusia memiliki cara tersendiri dalam meminta dan menggantungkan keinginannya kepada Allah Swt sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah.

Selaku makhluk yang paling sempurna dibanding makhluk lainnya, tetap saja manusia tidak berdaya tanpa bergantung kepada Allah.

Oleh karena itu, jadilah pribadi al-Samad dengan cara berikut: 

a. Beribadah kepada Allah Swt dengan sungguh-sungguh.

b. Bermohon hanya kepada Allah Swt untuk mencapai cita-cita terbaik.

Setelah Tribunners mempelajari 4 sifat Allah, lantas bagaimana cara Allah mengampuni kesalahan manusia?

Cara Allah Mengampuni Kesalahan Manusia

Setiap detik kita tidak terlepas dari dosa kepada Allah karena fikiran, ucapan, ataupun perbuatan.

Namun, perlu diingat bahwa Dia akan menghapuskan dosa para hambanya, jika bertaubat kepada-Nya.

Firman Allah dalam Alquran yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga.” (Q.S. At-Tahrim: 8)

Syarat Untuk Mendapatkan Ampunan Allah Swt

Syarat untuk mendapat ampunan Allah Swt ialah bertaubat dengan Taubat Nasuha, yaitu taubat dengan sebenar-benarnya taubat.

Ciri taubat nasuha sekurang-kurangnya melakukan empat hal ini:

1. Meninggalkan kemaksiatan yang dilakukan.

2. Menyesali dengan sangat karena telah melakukan dosa.

3. Berniat dan bertekad yang kuat sepenuh hati untuk bertaubat.

4. Harus mendapatkan maaf dari orang yang dianiaya atau disakiti.

Selain itu Tribunners, sifat bertabayyun atau meminta penjelasan kepada sumber berita tentang berita yang beredar juga perlu ditanamkan di dalam hati kita.

Dan apabila telah terlanjut melakukan kesalahan meskipun kecil, bertaubatlah sekurang-kurangnya dengan mengucapkan istigfar. 

Memahami sifat-sifat Allah Swt Yang Maha Segalanya akan membuat kita semakin yakin adanya pertolongan-Nya.

Setelah mempelajari materi ini, mari kita wujudkan keimanan kita dengan cara mengamalkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari. ( MG Maryam Andalib )

Baca juga: Rangkuman Materi PAI Kelas 4 SD Bab 6 tentang Pesan Pokok Surat At-Tin dan Hadis Silaturahmi

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved