Penjelasan Panglima TNI Soal Wacana Pembentukan Angkatan Siber
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengaku dirinya sudah mendapatkan perintah dari Presiden Jokowi untuk segera membentuk angkatan siber
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengaku dirinya sudah mendapatkan perintah dari Presiden Jokowi untuk segera membentuk angkatan siber.
Permintaan untuk membangun angkatan siber tersebut juga disampaikan oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet).
Jenderal Agus mengungkapkan, nantinya Angkatan Siber yang akan dibentuk ini berbeda dengan angkatan TNI lainya, yakni TNI AU, TNI AL dan TNI AD.
Pasukan yang ada di Angkatan Siber ini nantinya akan berasal dari masyarakat sipil atau Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memang memiliki kualifikasi di bidangnya, terutama terkait dengan bidang teknologi informasi, terutama keamanan siber.
“Memang kalau siber itu berbeda dengan satuan lain. Mungkin akan lebih banyak orang sipilnya,” kata Agus usai menghadiri Rapat Kerja dan Anggaran bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (3/9/2024) seperti yang dikutip dari Kompas.com.
“Kita harus rekrut dari anak-anak yang keluaran sekolah SMA atau dari universitas,” sambung Agus.
Baca juga: BPKH Buka Pendaftaran Anugerah Jurnalistik 2024
Sementara sebelumnya, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyebut saat ini sudah waktunya pemerintah Indonesia membentuk matra keempat TNI, yakni Angkatan Siber.
“Sudah saatnya Indonesia segera mempersiapkan pembentukan matra keempat Tentara Nasional Indonesia dengan menghadirkan Angkatan Siber,” kata Bamsoet saat berpidato dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Menurut Bamsoet, TNI Angkatan Siber diperlukan untuk memperkuat tiga matra yang sudah ada, yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
Apalagi dunia saat ini sudah memasuki era digitalisasi di mana operasi militer semakin dapat dikendalikan dari jarak yang sangat jauh, dengan lebih cepat, tepat, dan akurat.
Sementara, kata dia, menurut National Cyber Security Index, Indonesia masih menempati posisi kelima di Asia Tenggara dalam hal keamanan siber.
“Ini penting, mengingat posisi geopolitik Indonesia masih sangat rawan, lantaran berhadapan langsung dengan trisula negara persemakmuran Inggris yaitu Malaysia, Singapura, dan Australia, yang tergabung dalam Five Power Defence Arrangement bersama Selandia Baru dan Britania Raya, dan di sisi lain, juga berada dalam arena pertarungan geopolitik Rusia, Tiongkok, dan Amerika,” ujar Bamsoet. (*)
Daftar Perwira Tinggi yang Dimutasi Panglima TNI, Salah Satunya Sesmilpres Mayjen Kosasih |
![]() |
---|
Pakar UGM: Serangan Siber Melonjak, Indonesia Perlu Infrastruktur Keamanan Digital yang Tangguh |
![]() |
---|
Pemda DIY Perpanjang MoU dengan BSSN untuk Perkuat Keamanan Siber |
![]() |
---|
Kemenko Polkam Pastikan Pembangunan Teknologi Informasi Sesuai Kebutuhan Keamanan Nasional |
![]() |
---|
Prajurit TNI Bakal Dikerahkan Jaga Seluruh Kantor Kejaksaan, Sipil Menentang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.