Berita Gunungkidul Hari Ini

Pakan Ternak saat Musim Kemarau di Gunungkidul Mulai Terbatas, Ini Kata Dinas Setempat 

Wilayah mengalami kesulitan meliputi Kapanewon Paliyan, Girisubo, Tanjungsari, Tepus, Rongkop, Purwosari, Panggang, hingga Ponjong.

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Nanda Sagita
Para peternak mengantre saat membeli pakan hijauan di Wonosari, Gunungkidul. 

Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL- Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul  menyebutkan saat ini beberapa wilayah sudah mengalami kesulitan pakan akibat musim kemarau yang berkepanjangan.

Kepala Bidang Sarana Prasarana DPKH Gunungkidul Suseno Budi Sulistiyanto mengatakan wilayah mengalami kesulitan pakan didominasi bagian  zona selatan dari Kabupaten Gunungkidul.

Meliputi Kapanewon Paliyan, Girisubo, Tanjungsari, Tepus, Rongkop, Purwosari, Panggang, hingga Ponjong.

"Laporan kesulitan pakan ini kami terima sejak awal Agustus lalu. Terutama wilayah selatan ini karena memang kondisi geografis di sana yang sebagian besar adalah perbukitan karst. Sehingga, untuk pakan hijauan sangat terbatas,"ujarnya saat dikonfirmasi pada Minggu (1/9/2024).

Suseno mengakui, terbatasnya pangan saat musim kemarau di Gunungkidul sudah berulang kali terjadi. Pihaknya pun sudah berupaya melakukan berbagai pelatihan  seperti  pelatihan produksi pakan fermentasi lewat bank pakan ternak.

"Namun, memang belum semua wilayah memiliki bank pakan ternak ini. Kendala utamanya itu memang soal anggaran yang terbatas,"paparnya.

Dia menyebutkan, saat ini Kabupaten Gunungkidul baru  memiliki sebanyak 9 kelompok yang memiliki bank pakan ternak

Bank pakan ini tersebar di Kalurahan Sawahan, Kalurahan Sumberwungu, Kalurahan Bleberan, Kalurahan Ngawu, Kalurahan Ngleri, Kalurahan Banaran, Kalurahan Ngalang, dan Kalurahan Sampang.

"Jumlahnya itu ada sembilan, di mana delapan kelompok itu dibuat pada 2022 lalu. Sedangkan, 1 kelompok lagi diresmikan pada 2024, tahun ini. Rencananya, kami akan terus memperluas bank pakan ternak untuk mengatasi masalah kelangkaan pakan hijauan terutama saat kemarau,"terang dia.

Dia menuturkan,  teknologi  yang digunakan di bank pakan ternak berupa silase Hijauan Makanan Ternak (HMT) yang dikelola oleh masyarakat secara swadaya. 

Pakan silase ini adalah hasil pengawetan hijauan, rumput-rumputan atau limbah pertanian dalam bentuk segar untuk membantu peternak menjaga ketersediaan pakan. 

"Sebenarnya teknologi ini sangat membantu kesulitan pakan, harapan ke depan ,  bank pakan bisa lebih banyak lagi untuk mengatasi kesulitan pakan saat musim kemarau ,"urainya ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved