Berita Magelang Hari Ini

Menhan Australia Sambangi Akmil Magelang, Tekan Perjanjian Pertahanan Bersama Menhan Prabowo

Menhan Australia Sambangi Akmil Magelang, Tekan Perjanjian Pertahanan Bersama Menhan Prabowo

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Yuwantoro Winduajie
Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyambut kedatangan Menteri Pertahanan Australia yang juga Wakil Perdana Menteri, The Hon Richard Donald Marles MP di Lapangan Pancasila Akademi Militer Magelang (Akmil) pada Kamis (29/8/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyambut kedatangan Menteri Pertahanan Australia yang juga Wakil Perdana Menteri, The Hon Richard Donald Marles MP di Lapangan Pancasila Akademi Militer Magelang (Akmil) pada Kamis (29/8/2024).

Pertemuan ini merupakan bagian dari upaya mempererat Kerja Sama Pertahanan (Defence Cooperation Agreement/DCA) antara dua negara.

Pantauan Tribunjogja.com , Prabowo tampak mengenakan setelan jas abu-abu dan peci hitam saat tiba di Kompleks Akmil dengan mobil Alphard warna putih sekitar pukul 09.30 WIB.

Sela 30 menit, rombongan Richard tiba di Kompleks Akmil dan langsung disambut oleh Prabowo untuk mengikuti upacara penyambutan. 

Kedua Menhan tersebut kemudian sempat melakukan pengecekan pasukan menaiki mobil Maung di lapangan Pancasila. 

Mereka berdiri di deret kursi belakang untuk melihat situasi dari dalam kendaraan.

Setelah pemeriksaan pasukan usai, acara dilanjutkan dengan defile pasukan, di mana drum band Lokananta tampil dengan membawakan dua lagu persembahan.

Kunjungan Menhan Australia ke Magelang itu dalam rangka penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan (Defence Cooperation Agreement / DCA) RI-Australia di Aula Graha Utama, Akmil, Magelang.

Perjanjian Kerja Sama Pertahanan (DCA) ini bersifat mengikat secara hukum sehingga menunjukkan komitmen serius kedua negara untuk meningkatkan dan memperkuat hubungan pertahanan dalam kerangka kemitraan strategis yang komprehensif.

Pertimbangan peningkatan status DCA menjadi perjanjian yang mengikat secara hukum adalah berdasarkan intensitas peningkatan kegiatan kerja sama militer kedua negara selama kurun waktu 10 tahun terakhir, khususnya di bidang pendidikan dan pelatihan.

Sebagai salah satu contoh di antaranya adalah pengiriman Taruna TNI untuk belajar di Australian Defence Forces Academy (ADFA) dan The Royal Military College, Duntroon, rencana Joint UN Mission antara TNI dan ADF, serta peningkatan intensitas Latihan Gabungan (LATMA) baik antar matra maupun gabungan tiga matra kedua negara.

"Baru saja kita menandatangani perjanjian kerjasama pertahanan yang merupakan suatu kelanjutan daripada perjanjian Lombok," ucap Prabowo.

"Dan ini dilakukan untuk bersama-sama sebagai tetangga yang berhubungan /berbuat langsung, meningkatkan kerjasama untuk saling membantu mengatasi berbagai ancaman keamanan dan mempromosikan perdamaian dan stabilitas yang berkelanjutan di kawasan Asia Pasifik," sambungnya

Sementara itu, Richard mengatakan bahwa pakta internasional yang dibuat kedua belah pihak itu tergolong penting. 

Dengan ini memungkinkan Australia dan Indonesia memperluas operasi latihan bersama guna mengatasi tantangan keamanan regional ke depan. 

"Ini pakta internasional penting yang Australia teken. Bulan November tahun ini latihan akan melibatkan dua negara dengan total 2.000 personel. Ini latihan terbesar yang Australia lakukan dengan negara lain. Latihan ini menjadi sejarah upaya menjaga keamanan negara dan kawasan Asia Pasifik," ungkapnya.  ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved