Berita Video

Kim Jong Un Demonstrasikan Uji Sasaran Drone Tempur Buatan Korea Utara

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengawasi demonstrasi uji sasaran drone baru yang dirancang untuk meledak saat menabrak target.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Agus Wahyu

TRIBUNJOGJA.COM - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengawasi demonstrasi uji sasaran drone baru yang dirancang untuk meledak saat menabrak target, menurut laporan media pemerintah Korea Utara

Sementara itu, militer Amerika Serikat dan Korea Selatan sedang melakukan latihan militer bersama.

Foto-foto uji coba dari Korea Utara menunjukkan drone berwarna putih dengan ekor berbentuk X dan sayap, yang tampaknya menghantam dan menghancurkan target yang menyerupai tank K-2 Korea Selatan. 

Biasanya, drone tempur menyerang target dari jarak jauh dengan menembakkan misil.

Kantor Berita Pusat Korea Utara melaporkan uji coba pada Sabtu tersebut melibatkan berbagai jenis drone yang dirancang untuk terbang dengan jangkauan berbeda dan menyerang target musuh di darat dan laut. 

Drone ini terbang di berbagai rute sebelum berhasil mengenai target uji dengan akurat. 

Setelah uji coba tersebut, Kim berjanji akan mempercepat pengembangan drone yang meledak saat menabrak, melakukan pengintaian, atau menyerang target di bawah air untuk meningkatkan kesiapan perang negaranya. 

Kim menegaskan bahwa militer Korea Utara harus dilengkapi dengan drone canggih "secepat mungkin," menurut KCNA.

Uji coba drone ini berlangsung bersamaan dengan latihan militer berskala besar Ulchi Freedom Shield yang dilakukan oleh militer AS dan Korea Selatan, yang akan berlanjut hingga Kamis.

Beberapa analis mengindikasikan bahwa drone Korea Utara yang ditampilkan dalam foto-foto media pemerintah mirip dengan drone Zala Lancet-3 buatan Rusia. 

Lee mengatakan bahwa Korea Selatan sedang menyelidiki kemungkinan bahwa Rusia membantu Korea Utara mendapatkan kemampuan drone ini.

Korea Utara dan Rusia semakin dekat dalam menghadapi konfrontasi mereka masing-masing dengan AS. Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan puncak pada Juni tahun ini dan September tahun lalu.

Washington dan sekutunya menuduh kedua negara tersebut memperluas kesepakatan senjata di mana Korea Utara menyediakan amunisi yang sangat dibutuhkan Putin untuk memperpanjang perang Rusia di Ukraina, sebagai imbalan bantuan ekonomi dan teknologi untuk memperkuat militer Korea Utara yang bersenjata nuklir.

Ketegangan di Semenanjung Korea meningkat ketika Kim menggunakan perang Rusia melawan Ukraina sebagai pengalih perhatian sementara ia memperkuat militer Korea Utara yang bersenjata nuklir dan mengeluarkan ancaman konflik terhadap Washington dan Seoul. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved