Serie A

AC MILAN: Kritik Keras Capello untuk Fonseca Setelah Takluk 1-2 dari Parma

Fans sejati Rossoneri, Milanisti pantas kecewa berat dengan hasil pekan kedua Liga Italia Serie A. 

Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
MI News / NurPhoto / NurPhoto via AFP
Andrea Pirlo, Ruud Gullit, Sir Alex Ferguson, Fabio Capello, dan Rafa Benitez di Final Liga Champions Dortmund vs Real Madrid di Stadion Wembley di London, Inggris, pada 1 Juni 2024. 

TRIBUNJOGJA.COM - Fans sejati Rossoneri, Milanisti pantas kecewa berat dengan hasil pekan kedua Liga Italia Serie A

Seperti diketahui, AC Milan menyerah kalah 1-2 dari Parma di Stadion Ennio Tardini, Sabtu (24/8/2024) WIB.

Melihat performa AC Milan yang dikritisi Fabio Capello, tim tuan rumah disebut pantas meraih kemenangan. 

Pada laga Parma vs AC Milan, tuan rumah membuka skor saat pertandingan baru berjalan dua menit.

Parma mengambil kendali permainan dengan jelas dan mendominasi AC Milan nyaris di sepanjang pertandingan. 

Christian Pulisic mencetak gol di Liga Italia Serie A antara Parma vs AC Milan di Stadio Ennio Tardini pada 24 Agustus 2024 di Parma, Italia.
Christian Pulisic mencetak gol di Liga Italia Serie A antara Parma vs AC Milan di Stadio Ennio Tardini pada 24 Agustus 2024 di Parma, Italia. (Alessandro Sabattini / GETTY IMAGES EUROPE / Getty Images via AFP)

Pasukan Paulo Fonseca tidak pernah bangkit meski berhasil menyamakan kedudukan dan kini berada dalam situasi yang sangat mengerikan .

Berbicara kepada Gazzetta dello Sport, Fabio Cepllo menyampaikan pemikirannya atas buruknya performa tersebut.

Bahkan, mantan pelatih legendaris itu menyatakan bahwa AC Milan memiliki masalah dalam hal keseimbangan dalam skuad.

“Masalah AC Milan jauh lebih dalam daripada kekalahan dan bisa diterjemahkan ke dalam satu kata: keseimbangan,” katanya. 

“Tim asuhan Fonseca tidak memilikinya, mereka tersebar di lapangan, tiga di sini dan empat di sana, seperti yang dikatakan pelatih asal Portugal itu sendiri usai pertandingan. Anda tidak akan sampai ke tempat seperti ini.”

Capello menyebut bahwa persoalan tersebut lebih bersifat taktis dibandingkan persoalan psikologis.

“Fonseca berbicara tentang merebut kembali bola dari posisi tinggi, tetapi untuk melakukan itu mereka harus bergerak sebagai sebuah tim, dengan sinkronisitas, organisasi dan ritme yang sangat jauh dari apa yang dimiliki AC Milan kemarin. 

“Mari kita perjelas, sepertinya tim tahun lalu, dengan kekurangannya, 6-7 pemain di atas garis bola, tapi kemudian kapan Anda kehilangannya? 

“Ini masalah… Faktanya, saat ini, jika saya menjadi lawan, saya akan senang menghadapi Milan.”

Bahkan dengan kedatangan Emerson Royal dan Fofana, AC Milan sepertinya belum juga berubah secara positif.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved