Bertepatan dengan HUT ke-79 RI, Kemenag Gunungkidul Beri Tanda Kehormatan bagi 12 ASN-nya

Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Bertepatan dengan HUT RI Ke-79, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gunungkidul menyerahkan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya kepada 12 Aparatur Sipil Negara (ASN)-nya, pada Sabtu (17/8/2024).

Kepala Kankemenag Gunungkidul Sa’ban Nuroni mengatakan, adapun tanda kehormatan itu diberikan kepada ASN yang sudah mengabdi minimal selama 10 tahun.

"Adapun, sebayak 12 tanda kehormatan ini rinciannya  sebanyak 2 ASN menerima Satyalancana Karya Satya 30 tahun, 1 ASN menerima Satyalancana Karya Satya 20 tahun, dan 9 ASN menerima Satyalancana Karya Satya 10 tahun,"ujarnya, Sabtu (17/8/2024).

Dia mengatakan, diberikannya tanda kehormatan ini sekaligus untuk memperkuat integritas dan profesionalitas harus diawali dengan komitmen memperluas ruang belajar untuk berkembang.

"Kami meyakini ruang belajar akan menjadi kawah candradimuka ASN guna menghadapi beragam tantangan di depan mata. Kementerian Agama telah menyiapkan program peningkatan kapasitas ASN agar siap beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi,” ungkapnya.

Selain itu, dia juga mengingatkan ASN Kementerian Agama untuk berada di garis terdepan mengawal keberagamaan yang inklusif, moderat dan toleran.

 “Pastikan Kementerian Agama hadir sebagai pelayan masyarakat yang professional,” tandasnya.

Bersamaan dengan ini, Sa’ban Nuroni juga membacakan sambutan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada Peringatan HUT ke-79 RI, bahwa kemerdekaan adalah momentum memperkuat arah pembangunan sekaligus membangun komitmen kebangsaan sebagai pilar NKRI.

"Nilai-nilai kemerdekaan mari kita terapkan dengan memperkuat integritas dan profesionalitas ASN. Kita harus menjadi teladan dalam menjalankan tugas, memastikan bahwa setiap keputusan didasarkan pada nilai-nilai luhur agama dan Pancasila. Kita harus lebih kuat menghadapi berbagai tantangan, memastikan kita mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat", urainya ( Tribunjogja.com )