Jawaban DPD Partai Golkar DIY Soal Isu 34 DPD Golkar Dukung Bahlil Lahadalia Sebagai Ketum

Mengenai isu yang berkembang terkait nama Bahlil yang ramai muncul, menurut Keban hal itu sah-sah saja. 

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Istimewa/ tribunnews
Logo Partai Golkar 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bahlil Lahadalia diklaim akan menang secara aklamasi sebagai Ketua Umum (Ketum) baru Partai Golkar.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Dewan Pembina Bappilu Partai Golkar, Idrus Marham.

Idrus meyakini Bahlil Lahadalia sudah mengantongi dukungan sebanyak 34 DPD Golkar.

Kabar tersebut dibantah Wakil Ketua Bidang Organisasi sekaligus Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Partai Golkar DIY, John S Keban, yang mengaku belum ada pembicaraan terkait calon ketum Golkar dari DPD DIY. 

Mengenai isu yang berkembang terkait nama Bahlil yang ramai muncul, menurut Keban hal itu sah-sah saja. 

Dia tidak mempersoalkan nama-nama yang muncul tersebut.

"Kalau DIY kami belum membicarakan apa-apa soal siapa yang akan diusung dalam munas nanti. Nah nama-nama yang muncul ada dukungan itu kan boleh-boleh saja, itu isu yang berkembang di luar," kata Keban saat dihubungi, Rabu (14/8/2024).

Keban menyampaikan Partai Golkar memiliki mekanisme tersendiri dalam menentukan calon ketum baru. 

Ada beberapa proses yang harus dilewati terlebih dulu.

"Partai Golkar kan punya mekanisme punya aturan main, mana tahapan bakalan calon yang menjadi calon yang nantinya dipilih menjadi ketua umum. Proses tahapan untuk pendaftaran bakal calon kan belum ada juga," ujarnya.

"Jadi boleh isu-isu itu boleh berkembang liar, tapi Golkar harus bekerja secara prinsip-prinsip konstitusi organisasi partai," sambung John S Keban.

Baca juga: Agus Gumiwang Kartasasmita Terpilih Jadi Plt Ketum Golkar Secara Mufakat

Disampaikan Keban, DPD Partai Golkar DIY tidak ingin terburu-buru menentukan pilihan.

Pihaknya masih akan melihat perkembangan situasi dari waktu ke waktu.

Sikap politik dari Golkar DIY pun tetap akan dibicarakan dan dikoordinasi dengan seluruh jajaran. Mulai dari provinsi hingga kabupaten kota. 

"Biarlah isu itu berkembang, seperti demokrasi kita hargai, tapi nanti pada tahapannya kita akan lihat berapa yang akan mendaftarkan diri sebagai bakal calon ketua umum. Setelah mendaftar sendiri menjadi balon kemudian ditetapkan sebagai calon dalam munas, lalu dilakukan pemilihan," terang dia.

Sebelumnya, Airlangga Hartarto telah resmi menyatakan mengundurkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar.

Pengunduran diri Airlangga disampaikan pada Sabtu (10/8/2024) malam.

Dalam keterangan resminya, Airlangga menyebut pengunduran dirinya dilakukan karena ingin memuluskan transisi pemerintahan dari kepemimpinan presiden dan wakil presiden Joko Widodo alias Jokowi-Maruf Amin ke Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved