Cerita Desty Mahasiswi Untidar Pertama yang Raih IPK Sempurna 4,0

Mahasiswi Universitas Tidar (Untidar), Desty Puteri Hardyati lulus dengan Indek Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna 4,00.

Dok Humas Untidar
Desty Puteri Hardyati lulus dengan Indek Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna 4,00 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG – Mahasiswi Universitas Tidar (Untidar), Desty Puteri Hardyati lulus dengan Indek Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna 4,00.

Prestasi wisudawan terbaik universitas atau Summa Cumlaude ini merupakan pertama kalinya semenjak Universitas Tidar menyandang status negeri. 

Prosesi wisuda berlangsung pada Sabtu (3/8/2024) di Gedung dr  H R Suparsono, Kampus Tuguran, Untidar. 

Mahasiswi prodi S1 Hukum Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik itu dipanggil kali pertama oleh Rektor Untidar, Sugiyarto untuk diwisuda.

Dia menyelesaikan masa kuliahnya selama 3 tahun 6 bulan 2 hari.

Tak hanya fokus di dunia akademik, Desty juga aktif di Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Hukum.

Selain itu, dia juga bergabung dalam Satuan Tugas Tindak Pidana Kekerasan Seksual (Satgas TPKS) Untidar.

“Alhamdulillah nilainya A semua dan kebetulan saya nggak ada konversi SKS sama sekali. Alhamdulillah saya 144 SKS kuliah dan dapat nilai A semua,” kata Desty di Kampus Untidar Magelang, Sabtu (3/8/2024).

Perempuan kelahiran Jakarta 26 Desember 2002 ini mengaku sempat kesulitan di awal masa perkuliahan.

Pasalnya, Desty berasal dari Jurusan Bahasa saat bersekolah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 13 Jakarta.

Hanya saja Desty tetap berupaya keras untuk beradaptasi serta mencari tahu metode belajar yang paling cocok dengan dirinya.

“Jadi mengasah (pengetahuan) dari rasa penasaran. Saya bikin tulisan (mencatat), bahkan tulisan dari semester satu sampai delapan, catatan saya masih lengkap,” sambungnya.

Baca juga: Sebanyak 864 Wisudawan UAD Lulus Cumlaude di Periode IV, Rektor Beri Pesan Khusus

Disinggung alasannya mengambil jurusan hukum, Desty mengaku senang menggeluti isu sosial.

“Saya senang isu sosial, terus melihat dan senang beropini (mengkritisi) terhadap suatu kebijakan (pemerintah),” ujarnya yang bercita-cita menjadi dosen. 

Selain itu, selama kuliah Desty juga sempat belajar langsung di masyarakat mengenai persoalan hukum yang ada. Kemudian, ikut penelitian maupun pengabdian.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved