Berita Pendidikan Hari Ini
Wawancara Eksklusif Duta Besar Jerman untuk Indonesia : Kerja di Jerman Harus Bisa Bahasa Jerman
Jerman kini bergulat dengan masalah kekurangan tenaga kerja terampil dan bergantung migran untuk mengisi pos-pos pekerjaan yang kosong.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Di media sosial, banyak pemuda Indonesia yang membagikan pengalaman positif kerja di luar negeri, khususnya di negara maju.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah gaji besar dan kehidupan sosial yang aman dan nyaman di negara tersebut.
Jerman adalah salah satu negara tujuan para pemuda Indonesia untuk mengadu nasib mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Gayung bersambut.
Jerman juga sedang mempermudah proses mencari pekerjaan bagi warga di luar Uni Eropa (UE) dengan menerapkan Undang-Undang Imigrasi Terampil atau Fachkräfte Einwanderungsgesetz (FEG).
Beberapa ketentuan baru dalam UU tersebut telah diterapkan secara bertahap mulai November 2023.
Bisa dibilang, Jerman kini bergulat dengan masalah kekurangan tenaga kerja terampil dan bergantung migran untuk mengisi pos-pos pekerjaan yang kosong.
Artinya, pemuda Indonesia juga mendapat kesempatan besar untuk mencari kehidupan yang lebih layak di Jerman.
Lantas, apa keterampilan yang paling penting agar bisa bekerja di Jerman?
Berikut hasil wawancara tim Tribunjogja.com dengan Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Ina Lepel .
Apa skill penting yang harus dikuasai generasi muda Indonesia jika ingin bekerja di Jerman?
Sebenarnya, itu tergantung dengan program apa yang mereka ingin ikuti.
Kalau mereka ingin ke pelatihan vokasional di Jerman , yang mereka butuhkan adalah menyelesaikan sekolah.
Namun, kuncinya adalah mereka harus bisa bicara bahasa Jerman .
Itu adalah hal yang paling penting.
Mereka akan pergi ke perusahaan di Jerman , magang dan mengikuti pelatihan vokasional di sekolah vokasi spesial.
Itu semua dilakukan dalam bahasa Jerman .
Kalau mereka tidak punya, setidaknya level B1 bahasa Jerman , mereka tidak bisa melakukan itu.
Jadi, keterampilan apa yang paling penting agar bisa kerja di Jerman ? Itu adalah bisa bahasa Jerman dulu.
Selain bahasa Jerman , keterampilan lain apa yang harus dimiliki?
Kita punya program pemerintah ke pemerintah untuk personil kesehatan, khususnya suster ya.
Itu untuk orang-orang yang sudah menyelesaikan sekolah kesusteran dan mereka punya pengetahuan tentang bahasa.
Jadi, program itu akan membantu para suster untuk meningkatkan program bahasa Jerman mereka.
Namun, di program ini, mereka harus melewati kompetisi terlebih dahulu. Itu diatur oleh Badan Perlindungan Pekerja Migran (BP2MI).
Mereka yang akan seleksi (para calon pekerja) dan (calon pekerja) akan dilatih berbahasa Jerman .
Jadi, keterampilan paling penting adalah bisa bahasa Jerman?
Iya. Mereka harus punya keterampilan berbahasa Jerman. Itu yang paling penting.
Ya kecuali kalau punya gelar sarjana di bidang komputer sains atau di bidang yang spesial, dimana seluruhnya diselesaikan dengan bahasa Inggris, itu juga bisa.
Cuma, bahasa Jerman menjadi penting digunakan di tempat kamu bekerja. Untuk berbicara di keseharian, tetap harus bisa bahasa Jerman.
Apakah ada batasan usia?
Itu juga tergantung dari perusahaannya. Kalau suster, mungkin batas umurnya adalah 32 tahun.
Apakah harus memiliki gelar sarjana?
Gelar sarjana itu baik. Jika ditunjukkan, mereka bisa menemukan pekerjaan di Jerman selaras dengan bidang yang dipelajari.
Hanya saja, meskipun tanpa gelar sarjana, kalau mereka pernah sekolah di politeknik atau di tengah-tengah antara politeknik dan universitas dan punya dua tahun pengalaman di bidang itu, mereka tetap bisa mencari pekerjaan di Jerman .
Tapi harus tetap bisa bahasa Jerman?
Itu jelas. Mereka bisa pergi mencari kerja di Jerman jika sudah belajar bahasa Jerman .
Apa terobosan Jerman untuk mendapatkan migran-migran terampil?
Kami punya Kartu Peluang atau Chancenkarte. Itu memberikan peluang kepada orang untuk bisa pergi ke Jerman mencari kerja tanpa mempunyai penawaran kerja tetap terlebih dahulu.
Setidaknya enam bulan, mereka bisa cari pekerjaan di sana dengan catatan, memiliki keterampilan yang profesional atau gelar sarjana, juga bisa berbahasa Jerman atau Inggris.
Hal yang paling sulit mungkin adalah mereka harus menunjukkan pendanaan untuk membayar kebutuhan mereka selama berada di Jerman . ( Tribunjogja.com )
Catatan Pakar UGM tentang Makan Bergizi Gratis Budget Rp 10 Ribu: Masaknya Dekat Sekolah |
![]() |
---|
PMB PTKIN 2025 Mulai Dibuka, Diikuti 59 Kampus termasuk UIN Sunan Kalijaga |
![]() |
---|
Guru Besar UGM Raih Penghargaan dari Pemerintah Prancis |
![]() |
---|
Uji Coba Makan Bergizi Gratis, Siswa SD Muhammadiyah Suronatan Antusias |
![]() |
---|
Disdik Sleman Gelar Festival Komunitas Belajar 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.