Berita Bisnis Terkini
Cerita Arif Rahman yang Raup Pendapatan Rp150 Juta per Tahun dari 3Kiosk
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) berdayakan masyarakat pedesaan melalui 3Kiosk. Ada 8 3Kiosk di DIY, yang tersebar di Bantul, Sleman, dan Kulon Progo.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) memberdayakan masyarakat pedesaan melalui 3Kiosk. Ada 8 3Kiosk di DIY, yang tersebar di Bantul, Sleman, dan Kulon Progo.
Arif Rahman merupakan warga Srandakan, Bantul yang bergabung ke 3Kiosk hampir setahun ini. Sebelumnya, ia hanya mengelola konter pulsa. Lalu pada 2023 lalu, ia menangkap peluang bisnis 3Kiosk.
Arif menerangkan saat mengelola konter pulsa, dirinya mendapat suplai dari distributor. Sementara saat bergabung 3Kiosk, ia yang menjadi distributor untuk retailer yang lain.
“Diberikan edukasi juga, cara melayani konsumen yang baik itu seperti apa. Sebelumnya nggak tahu juga site (BTS) itu apa, tetapi kami diberikan edukasi. Dapat banyak ilmu juga untuk mengembangkan usaha (3Kiosk),” katanya, Selasa (30/07/2024).
Dari bisnis 3Kiosk, ia pun berhasil mendapatkan pendapatan tambahan sebesar Rp150 juta per tahun. Menurut dia, pendapatan dari 3Kiosk jauh lebih menjanjikan daripada mengelola konter sebelumnya.
Pelanggannya pun semakin banyak. Pada tahun 2023 lalu, ia memiliki sekitar 8.100 pelanggan. Saat ini pelanggannya meningkat cukup pesat hingga 8.700 pelanggan.
“Ada penambahan 600 pelanggan di Srandakan. Dan 3Kiosk ini mengkover enam desa. Adanya 3Kiosk ini juga berhasil membuka lapangan pekerjaan, karena bisa memberdayakan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Keberadaan 3Kiosk di Srandakan juga disambut antusias oleh para retailer. Salah satunya, Kholis, pemilik 57Cell. Ia mengakui konsumen Tri (3) di wilayahnya sangat tinggi, terutama dari kalangan pelajar. Sebab tidak hanya dari segi harganya yang ekonomis, kualitas jaringan Tri juga bagus.
“Keberadaan 3Kiosk ini sangat membantu kami, karena lebih dekat dengan distributor. Konsumennya rata-rata pelajar, harga ekonomis, tapi sinyalnya bagus. Sales itu datang seminggu dua kali, setiap (sales) datang biasanya saya beli fisik itu Rp1,5 juta dan tronik Rp 2 juta,” ungkapnya.
“Karena sekarang 3Kiosk dekat, misal butuh apa-apa jadi cepat. Kalau fisik habis bisa langsung transaksi,” sambungnya.
Hadirnya 3Kiosk di daerah rural juga memudahkannya dalam mengarahkan konsumen yang mengalami kendala, salah satu penggantian kartu sim.
“Sebelum ada 3Kiosk kan ngarahinnya susah, harus ke Jogja (Kota Yogyakarta). Karena sekarang di Srandakan ada 3Kiosk, ngarahinnya jadi lebih mudah, dan lebih dekat juga,” terangnya.
Sementara itu, Acting Head of Circle Java IOH, Soejanto Prasetya menambahkan 3Kiosk memang baru dikembangkan 1,5 tahun lalu. Alasannya, mitra pengelola atau distributor Tri tidak bisa menjangkau daerah rural. Padahal pengguna Tri tidak hanya di daerah urban saja.
“Di daerah urban juga kan sudah crowded, sehingga 3Kiosk ini dikembangkan di daerah rural. Dengan konsep 3Kiosk ini, kami ingin memberdayakan putra daerah, sepeti visi kami empowering Indonesia,” imbuhnya.
Ke depan, pihaknya pun akan terus mengembangkan 3Kiosk di DIY. Tidak hanya untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat, tetapi juga meningkatkan layanan Tri. ( Tribunjogja.com )
Jelang Natal, Perajin Patung Rohani di Bantul Banjir Pesanan |
![]() |
---|
KAI Daop 6 Yogyakarta Siap Dukung Program Angkutan Motor Gratis Periode Natal 2024 |
![]() |
---|
Transaksi Pembayaran Jadi Katalisator Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan |
![]() |
---|
Sambut Libur Akhir Tahun, YIA Kulon Progo Akan Turunkan Tarif PJP2U dan PJ4U hingga 50 Persen |
![]() |
---|
Truk Mogok di Perlintasan Kereta Wilayah Purwokerto, Sejumlah KA Alami Kelambatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.